Wednesday, 1 May 2019

Kamu dijendela yang berbeda

Dua sisi meja kotak yang terisi dua minuman berbeda warna dan bentuk gelas yang sama bedanya membuat satu jalan dalam cerita yang sama, masih dalam sisi dimeja yang sama sampai jam ketiga disore yang sama seperti biasanya.
Terlihat bekas bibir merah digelas putih berisi air teh yang kau favoritkan sejak aku tau siapa wanita dihadapanku, dan aku hanya tersenyum melihat isi cangkirku yang makin dangkal isi air berwarna hitap pekat khas kopi tubruk kesukaanku.
Saat itu ingin aku menulis betapa langkahku mengejarmu membuatku merasa sedikit lelah, ingin sekali ku tuliskan dalam sobekan kertas menu cafe distasiun sore itu. Aku tau kalau perjalanmu akan berbeda arah denganku, sampai saat aku teguk kopi hitam itu aku masih mencintaimu tanpa harus merindukanmu.
Sepertinya jendela kereta yang membuat kamu menjadi berbeda denganku, namun aku masih mencintaimu. Kamu mulai memalingkan wajah manismu ke arah pintu kaca itu, melihat jam dinding yang semakin dekat dengan waktumu berbalik memperlihatkan punggung yang akan aku lihat mulai menjauh.
Ini tak seperti yang pernah kita rencanakan dulu, saat masih dalam satu meja dikantin kampus yang masih sama seperti sekarang warna minumannya. Melihat senyummu saat itu dengan senyummu sekarang terasa sangat berbeda, aku merasa senyumanmu semakin menjauh dari mataku. Sepertinya aku harus terus mencintaimu, walau ditambah dengan kata rindu yang akan ku tulis setiap malam sebelum datang waktu tidurku.
Namun kamu masih saja bisa tersenyum penuh dengan cerita lucu kita selama itu, kamu yang tak bisa terlupa walau hanya sekejap ku angkat cangkir untuk ku nikmat kopi ini. Aku beruntung memilikimu, walau aku harus terus merindukanmu. Kamu masih tetap disini walau berada dijendela yang berbeda sebentar lagi, sepertinya aku harus mengumpulkan banyak tenaga untuk menahan tangisku melihat kamu berjalan membelakangiku mulai saat ini.
Kamu ada dijendela yang berbeda, namun aku hanya memintamu membawa rinduku sampai ke tempat kamu berada nanti. Sempat aku ingin kamu hanya harus pergi ketempat aku pergi, karena jendelaku masih sangat terlalu besar untuk ku sandarkan melihat indahnya langit malam ini.
Kamu gadisku yang berada dijendela itu, jendela yang berbeda dengan jendelaku.
Continue reading Kamu dijendela yang berbeda