Monday, 3 January 2022

Pagi, Kopi dan Buku

 Selamat pagi malam disana ..

Mungkin aneh ucapan diatas, tapi malamku memang ada ditempat jauh, dan yang aku ingat kalau sebuah lampu yang aku simpan tidak berada didekat tempat tidurku. Lampu malam yang ku lukiskan namanya, aku simpan didekat tempat tidurnya, namun kini tak menemaninya tidur.

Tidak apa-apa, karena cerita tak seharusnya serupa dengan catatan dalam buku yang setiap malam ditulis bersama dengan nyanyian pengantar tidur. Tenang saja karena tidak ada waktu yang akan membuat semuanya sama lagi, hanya catatan yang tidak terhapus dan tetap disimpan untuk dibaca saat pagi.

Pagi ini ada kopi sisa semalam, teman yang sudah kelelahan menemani rintik hujan yang tak habis sampai matahari akan menggeser tempat bulan. Setengah gelas yang akan aku habiskan dalam satu tulisan kerinduan pada malam.

Mungkin pagi ini begitu melow, ditemani angin dingin yang berhembus dari bukit disana, mengantar banyak kata rindu yang berat untuk aku tumpahkan pada banyaknya kesedihan. 

Kemudian aku mulai berhenti menulis, dan membaca buku yang ku tulis dengan cerita tanpa akhir yang pasti. Mudah menulisnya, namun berat untuk membacanya lagi. Terlalu manis untuk dicampur dengan kopi, dan terlalu dingin untuk terus digenggam oleh rindu.

0 Comments:

Post a Comment