Wednesday, 11 January 2023

Serasa

 


Serasa lelah menunggu dan mengejar waktu, entah apa yang selama ini dikejar selain kenyamanan dan ketenangan. Pada kenyataannya tak ada tempat yang nyaman dan tenang, semua memiliki sisi gelap dan tantangan yang harus ditaklukan.

Aku teringat pada satu dialog bersama kawan dimasa kuliah, karna setiap orang memiliki cita-cita dan target, namun setelah dijalani pada perjalanan kini belum ada yang tercapai walau sudah ditahap yang benar.

Pada dasarnya hidup pasti tidak selalu sendiri, ada jalan dimana tanggungjawab berkeluarga menjadi sedikit dinding pembatas untuk sebuah kebebasan. Sebebas apapun batasan akan terbangun walau tanpa disengaja.

Membelah fokus pada suatu keadaan, memisahkan kepentingan karena sebuah tanggungjawab, menyusun keputusan dan keinginan dalam kesendirian. Serasa ironi dipagi hari, bersembunyi dalam pahitnya kopi, gelapnya kepulan asap rokok dan terhambatnya hasil pemikiran.

Serasa berada dalam bilik kesendirian bila mengingat semua yang sudah dikejar, membagi jalan dalam dua kehidupan yang harus dijalani bersamaan. Merenungi kelelahan dalam malam, menyembunyikan ketidakpuasaan dalam kesunyian, menelaah kembali semua yang tak terkendalikan.

Serasa lelah ....


Continue reading Serasa

Sunday, 8 January 2023

Coretan

Jangan pernah bilang kalo setelah lulus dari kampus manapun ga bisa atau susah dapet kerja, karena banyaknya pengangguran disetiap tahun bahkan pas kamu lagi kuliah sampe lulus ada yang masih nganggur. Jangan takut dengan semua kenyataan itu, karena emang itu semua udah berjalan dari zaman siapapun yang mimpin negeri ini. Eits .. saya ga akan bercerita ataupun beropini tentang negeri ini, tapi saya cuma mau cerita soal susahnya nyari kerja waktu abis lulus atau singkat ceritanya males cari kerja karena tau susah dapet kerjaan.
Mulai sekarang ga ada lagi yang bilang gitu ya, soalnya banyak banget perusahaan-perusahaan yang butuh orang-orang kaya kita, kamu, kalian ataupun sodara-sodara yang ngerasa ga punya skill apa-apa. Banyak banget tempat kerja yang menginginkan sodara, tenang aja. hhehehe
Continue reading Coretan

Monday, 17 January 2022

Coretan Kertas Sobek Part 1

Jauh dari semua cerita yang sudah aku rencanakan sekarang, mungkin harus memutar waktu sampai waktu dimana aku membuat cerita yang lama aku tulis dalam buku tebal kotak-kotak saat aku sekolah SMP.

Lucu kalau harus ingat semua itu, dari mulai aku harus belajar bermain gitar hanya untuk membuat seseorang memperhatikanku. Saat itu aku mulai mendengarkan banyak lagu indie di radio, membeli banyak buku-buku kunci gitar setiap pulang sekolah. Mulai keluar rumah setelah ashar, dan nongkrong didepan lapangan bola hanya untuk belajar main gitar dan bernyanyi setiap lagu dalam buku itu.
Seorang sahabat di masa SMP yang aku tak mau mengenalnya, karena muka yang jutek dan kesan pertama yang buruk aku alami dengan dia. Aku hanya anak laki-laki polos dan tak pernah tau bagaimana suka dengan seorang gadis, mulai tau bagaimana cara agar gadis yang aku suka memperhatikanku dengan baik.
Aku ingat saat itu bukanlah zaman Smartphone seperti saat ini, hanya beberapa orang yang memilikinya dan aku bukan salah satunya. Ingin tertawa bila ingat saat itu, walau pada akhirnya dia yang lebih dulu meninggalkanku dengan semua alasan yang tidak banyak aku terima.
Tapi bukan perpisahan yang akan aku ceritakan sekarang, tapi tentang cinta pertama juga pacar pertama yang sedikit aku rebut perhatiannya dari temanku sendiri.
Berawal dari waktu masuk sekolah SMA, sekolah baru dengan segudang tanda tanya dariku. Bukan tentang sekolahnya, tapi tentang bagaimana hidup diluar asrama. Aku hanya ingat bagaimana celanaku digunting saat MOS (Masa Orientasi Siswa), dan bagaimana aku kaget saat sedang tertawa bersama kawan-kawan yang baru aku kenal tiba-tiba datang orang-orang gila mengaku kakak kelas menendang pintu kelas dengan keras dari luar. Kemudian marah-marah dengan tidak karuan, gila kan???
Continue reading Coretan Kertas Sobek Part 1

Monday, 3 January 2022

Pagi, Kopi dan Buku

 Selamat pagi malam disana ..

Mungkin aneh ucapan diatas, tapi malamku memang ada ditempat jauh, dan yang aku ingat kalau sebuah lampu yang aku simpan tidak berada didekat tempat tidurku. Lampu malam yang ku lukiskan namanya, aku simpan didekat tempat tidurnya, namun kini tak menemaninya tidur.

Tidak apa-apa, karena cerita tak seharusnya serupa dengan catatan dalam buku yang setiap malam ditulis bersama dengan nyanyian pengantar tidur. Tenang saja karena tidak ada waktu yang akan membuat semuanya sama lagi, hanya catatan yang tidak terhapus dan tetap disimpan untuk dibaca saat pagi.

Pagi ini ada kopi sisa semalam, teman yang sudah kelelahan menemani rintik hujan yang tak habis sampai matahari akan menggeser tempat bulan. Setengah gelas yang akan aku habiskan dalam satu tulisan kerinduan pada malam.

Mungkin pagi ini begitu melow, ditemani angin dingin yang berhembus dari bukit disana, mengantar banyak kata rindu yang berat untuk aku tumpahkan pada banyaknya kesedihan. 

Kemudian aku mulai berhenti menulis, dan membaca buku yang ku tulis dengan cerita tanpa akhir yang pasti. Mudah menulisnya, namun berat untuk membacanya lagi. Terlalu manis untuk dicampur dengan kopi, dan terlalu dingin untuk terus digenggam oleh rindu.

Continue reading Pagi, Kopi dan Buku

Tuesday, 28 December 2021

Pilihan Cerita Darimu


Hal sederhana yang belum kamu tahu dari semua perjalanan yang pernah kita lewati, hanya hal sederhana saat kamu tidak mampu melukai perasaan orang untuk lebih memilihku. Semua hal yang telah kita lalui bahkan sudah banyak menanggung resiko, namun untuk mengambil resiko yang lebih besar tidak membuat kamu mampu sampai sejauh itu.

Malam itu, kamu lebih memilih diam dan tak berkata apa-apa walaupun melihat diriku didepanmu dengan semua keyakinan yang akan terjadi nanti. Waktu berlalu sangat cepat pada malam itu, dan kamu pergi meninggalkanku dengan senyuman. Bukan seperti itu yang aku mau, mohon diam dan duduk dihadapanku lebih lama lagi bila tak akan menemuiku lagi.

Sedikit lebih lama dari biasanya untuk menemaniku menghabiskan kopi ini, aku belum sanggup bila hanya kepulan asap dari semua kenangan itu yang harus menemaniku hingga larut. Haruskah kita saling berdiam dan secara tidak sengaja menyakiti diri kita sendiri, temani aku sedikit lebih lama lagi karena tak akan ada cerita setelah ini.

Aku pernah tahu akan ada kisah dimana setiap malam untuk mengingatmu hanya ditemani secangkir kopi dan kertas buram, tak akan habis aku tulis semua cerita yang pernah kita jalani. Cerita yang sangat beresiko bagimu dan berpengaruh bagiku bila tak bisa terus menjadi yang pertama bagimu.

Semakin malam aku semakin tak ingin membiarkanmu pergi, walau kopi ini tak kunjung menjadi dingin namun rasaku semakin tak memiliki harapan untuk menahanmu pergi. Aku tahu kamu berusaha untuk memberikan semua pilihan cerita terbaik setelah kamu pergi, namun itu semua bukan sebuah pilihan untukku. Kamulah pilihanku dari pertama aku menemukanmu, namun pada akhir ceritamu adalah aku bukan pilihanmu.

Harusnya tak ku maafkan semua harapan yang kamu beri dalam cerita ini, namun aku hanya bisa bergumam dalam hati bila tak akan mungkin lagi memilikimu seperti saat ini. Cerita yang mulai aku buat dalam setiap senyuman, marah dan diammu tak pernah menjadi sebuah buku ataupun catatan yang akan terbuang.

Sesederhana itu kamu memilihkan cerita yang membuat aku tenggelam dalam lautan tinta, dan kamu hanya meninggalkan sebuah pena untuk terus ku rangkai cerita yang tak pernah akan terjadi.

Harusnya aku tak pernah memaafkanmu …

Continue reading Pilihan Cerita Darimu