Sunday, 4 August 2013

Tv sebagai media budaya dan pariwisata

Maraknya bisnis dan persaingan media televisi dalam berbagai macam program disetiap harinya, membuat banyak sekali  tayangan-tayangan menarik yang berefek pada para konsumen televisibetah berlama-lama duduk didepan televisi. Seperti yang sering kita lihat, banyak sekali sinetron yang ditayangkan pada malam hari yang menyuguhkan cerita cinta, keluarga, konflik dan persahabatan. Banyaknya sinetron memang wajar adanya disetiap  disaat media tidak hanya menayangkan berita, politik atau keberjalanan pemerintah yang berlangsung. Karena fungsi media sediri adalah sebagai hiburan (to entertainment), namun apakah wajar bila setiap tayangan sinetron harus 2-3 jam persinetron dalam sehari? Apa manfaatnya bagi penonton?
Tahukan bahwa setiap sinetron yang sering kita lihat membuat kita bekerja keras? Secara psikologis, sinetron memberikan pengaruh agar penonton memutar otaknya untuk menebak apa yang terjadi pada cerita dalam sinetron itu. Masih untung bila penonton mendapatkan Input  yang baik, tapi kalo sebaliknya akan sangat merugikan sekali.
Pernahkah kita menyangka kalau sinetron dapat melestarikan budaya? sering kita lihat setiap hari dalam televisi, kisah percintaan disandingkan dengan kebudayaan dan pariwisata. Bukan sinetron yang kita kenal, tapai lebih dikenal dengan nama FTV (Film Televisi). Kebudayaan dan pariwisata banyak diperlihatkan dalam berbagai ceritanya, seperti Cinta di Bromo dan berbagai judul lainnya yang melibatkan tempat-tempat pariwisata.
Dalam sebuah situs diungkap, Pemerintah D.I. Yogyakarta sangat mendukungdengan adanya tayangan FTV ditelevisi karena sekaligus mempromosikan budaya dan tempat pariwisata kepada penonton. Ini adalah salah satu langkah sebuah media dalam melestarikan  semua budaya  dan keindahan  alam indonesia, dengan begini warga indonesia akan sedikit demi sedikit mengetahui semua yang ada di Indonesia.

Walaupun terlihat sepele, namun media televisi sangat memberikan perubahan dalam sebuah hiburan yang diterima penonton pesan dari tayangannya. Kalau saja sinetron-sinetron mencontoh cara FTV sebagai media budaya dan pariwisata.

0 Comments:

Post a Comment