Manusia dibekali beberapa indera agar bisa membedakan satu dengan yang lainnya, salah satunya mata yang membuat kita bisa melihat dan memilah yang harus dipikih dan yang tidak.
Pertanyaannya, apa semua yang dilihat bisa dipilah?atau dipilih? jawaban saya bisa, namun dengan berbagai versi manusia karena pada akhirnya manusia berfikir untuk tahu apa yang harus dipilih.
Kita memilih karena kita sudah melihat dengan mata apa yang harus dipilih, bahkan kebanyakan orang sangat luar biasa dengan bisa melihat dengan hatinya, Apa hati bisa memilih? saya jawab bisa, entah kenapa bisa tapi saya biasa memilih bila mata tak sanggup memilih pada batasan tertentu.
Berbagai penglihatan dan juga berbagai kejadian membuat semua orang mulai melihat dengan mata sesuatu yang harus mereka tentukan, bisa dengan mata telanjang atapun dengan berbagai penglihatan yang berhubungan dengan perasaan.
Contoh, memilih sekolah mana yang harus dipilih untuk melanjutkan masa pembelajaran. Orang ada yang melihat dengan mata karena sekolah A pakaiannya lebih rapi, baik dan perilaku keseharian disekolah lebih menyenangkan. Dengan mata mereka seolah-olah bisa membayangkan betapa senangnya sekolah di sekolah A. Tapi ada juga sebagian orang yang melihat dengan hatinya, karena melihat dengan mata memiliki batasan merasakan perasaan orang-orang yang sudah bersekolah disana. Maka bisa untuk memilih tidak sekolah disekolah A, karena hati merasa tidak nyaman dengan beberapa pengalaman yang dirasakan orang-orang disana.
Mata bisa melihat berbagai macam hal, orang melihat dengan mata dapat menyimpulkan siapa yang ia lihat walaupun hanya dengan mata. Orang bisa dengan cepat menyimpulkan siapa yang ia lihat sekilas, namun belum bisa merasakan dengan baik orang yang ia lihat. Maka hati yang mulai merangsang matanya agar lebih mendalami penglihatan terhadap orang yang sekilas dilihat. dont judge the cover, mungkin seperti itu kalau saya tidak salah.
Memilih pemimpinpun bisa dilakukan dengan mata, bahkan tanpa bantuan hati atau perasaan. Saat melihat si A dengan badan yang tegap maka orang langsung bisa tau Si A bisa memimpin dengan baik, karena saat melihat Si B yang terlihat penampilannya tidak kebih dari Si A maka orang tidak tertarik padahal bisa saja sebakiknya.
Maka melihat tak hanya dengan mata, tapi juga harus dengan berbagai cara dengan mata sebagai pendukung yang valid. Sebut saja bila kita membuat Kartu Kuning di disnakertrans, coba anda buat kartu itu dan fahami dengan baik mata anda salah melihat atau tidak. Mengapa dengan Kartu Kuning? karna saya sedikit kaget dengan kartu tersebut, kartu tersebut memiliki banyak makna dan pertanyaan. Pernah mekihat wasit dalam sepak bola menghukum pemain dengan Kartu Kuning? nah itu benar Kartu Kuning, dan apa masalahnya dengan Kartu Kuning yang satu ini? karna Kartu Kuning ini tak berwarna kuning. Lalu saya mulai melukai mata saya dengan kicauan hati bahwa apa yang kita lihat tidak selamanya harus kita yakini, karna warna tak selamanya berwarna.
0 Comments:
Post a Comment