
Cukup membuatku mengalihkan suasana
sendu yang tetap bertahan dari lirik sedih semalam, bukan karena aku tak mampu
namun karena aku terlalu kuat menahan semua kebahagiaan yang bukan untukku.
Memang terdapat lirik sedih, namun itu semua berasal dari kebahagiaan yang
harusnya tak ku dapat. Aku tak menyangka dengan apa yang telah aku jalani, aku
tak inginkan kebahagiaan ini. Semua bias ku tutupi dengan senyuman kenyamanan
yang menjadi jurus ampuhku.
Hujan masih saja mengguyur tanah
sampai menggenangi beberapa bagian rumah, sepertinya laju air tak lancar dari
selokan yang ku buat kemarin. Laju air itu mengingatkanku tentang apa yang
sudah ku bangun dengan baik, namun terhambat hanya oleh beberapa tumpukan
kerikil-kerikil kecil yang menghambat. Ingin ku sapu hambatan itu, namun tak
dapat ku sisihkan penghambat itu. Kesedihanku tertumpuk pada bagian yang sulit
untuk ku sapu bersih, karena aku masih ingin menerobos penghambat itu dengan
segenap kekuatanku.
Lama kelamaan air itu semakin besar
dan sedikit demi sedikit menerobos celah-celah kerikil yang menjadi penghambat,
satu persatu kerikit itu mulai runtuh karena kekuatan besar yang dimiliki
aliran air. Terlihat air begitu lancer mengalir pada tujuannya, namun tidak
semua mengalir pada tempat yang dituju. Air mengalir dan menyusup pada
lubang-lubang kecil disela-sela selokan, terlihat deras air mengalir sedikit
pada tempat tujuannya. Perjalanan air pada tempat yang dituju cukup membuatku
bingung, karena kekuatannya terpecah dan terpisah pada arus lain.
Aku coba keluar dari ruang renungan
malamku untuk melihat lebih jelas kemana arus air itu akan terhenti. Sangat
terlihat jelas air itu lama kelamaan semakin kecil volumenya, namun beberapa
saat kemudian aku tersadar akan aliran itu yang semakin lama semakin mendekat pada
satu tempat penampungan air yang ku buat kemarin. Hujan makin deras, bukan
hanya tanah yang basah tapi kepalakupun makin basah dengan tetesan air hujan.
Hujan mulai reda, namun tetap ku
pandangi aliran air itu sampai waktunya aku mulai terhentak kaget pada
perjalanan air itu. Air itu mulai berbelok pada satu arah yang sama, aliran
yang tadinya memiliki jalan masing-masing kembali menjadi aliran air yang
berolume besar. Ya jalan memang berbeda, namun perbedaan itu akan tetap tertuju
pada satu jalan yang sama dan tujuan yang sama.
tak akan ada kata yang letih terangkai saat hujan turun, termasuk jalan air ini. ^_^
ReplyDeletesuka dengan quotes terakhir. salam hujan.