Thursday, 27 December 2018

,

Selamat Pagi Bandung


Selamat Pagi Bandung ..
Terkadang aku rindu bangun jam 8 pagi, tak peduli dengan bau badan setelah tidur semalam. Aku rindu saat membuka mata dan mencoba untuk menutupnya lagi, karna yang aku ingan hanya hangatnya kopi limaratusan diwarung sebelah untuk mengantar hariku.
Bandung 2009, pagi yang hampir sama dengan sebelumnya. Hanya berbeda dengan suara notifikasi hape nokia jadul yang tak banyak berdering tak sesering beberapa bulan yang lalu, karna ada yang sudah pergi atau entah aku yang takut bila tak pergi.
Aku rindu Bandung saat itu, bandung penuh dengan catatan yang tak ku mengerti. Penuh dengan tawa teman-teman baruku, berkumpul depan kelas sampai ngopi panas dibawah pohon rindang kampus siang itu. Berdiskusi dengan berbagai macam bahan pembicaraan, bercanda bak seorang penjajah yang menginjak seorang diantara semua yang berkumpul. Ah.. sepertinya sangat merindu mengingat saat itu.
Aku rindu bandung saat itu, udaranya masih sangat dingin dipagi hari, sampai aku tak mau melipat selimut yang memelukku semalaman. Bagaimana tidak, aku sedikit bodoh saat aku memeluk diriku sendiri setiap malam karna merasa bingung tak ada orang yang harus kupeluk meski hanya sekejap saat aku pergi untuk sejenak. Bukan sebuah penyesalan saat itu, namun keputusan yang membuatku lebih memilih bejalan seorang diri. Alasan kana kakiku masih kuat untuk berjalan sendiri tanpa kuda mesin seperti saat ini, berjalan tersenyum menjemput canda dan tawa diatas kursi meja warna putih nanti.
Hamparan kemacetan jalan, sejauh mata memandang memisahkan Bandung Majalengka yang tak tau apa yang ingin diharapkan. Berusaha kembali menuntun banyaknya cerita disetiap jalan, menyusun kembali cita yan belum sampai tercapai sampai saat itu. Bandung pagi 2009, tak menemukan keinginan yang aku harap saat pagi membuka mata.
Bandung, aku rindu bangun jam 8 pagi dan tertawa ditengah rumah menonton serial spongebob sembari menikmati kopi limaratusan dan rokok kretek hasil patungan. Aku rindu kepulan asal berisi candaan dan obrolan soal organisasi, merasa paling polos dalam diri dan menjadi pemerhati seolah menjadi orang yang sangat peduli.
Aku rasa aku rindu hanya menulis bersama lembaran kertas polos nan bergaris, menunjukan begitu alami apa yan aku tulis dengan tulisan tangan seorang laki-laki yang banyak memiliki impian disetiap pagi hari.

Continue reading Selamat Pagi Bandung

Sunday, 9 December 2018

, ,

Catatan Pagi Untuk Mimpi

Rintik hujan diatas bukit malam ini, bolehkah aku berdialog dengan tumpukan kayu bara yang masih tersisa bekas api unggun petang tadi. Ingin ku ceritakan seberapa tinggi rasaku mencapai ati seorang wanita yang kembali setelah lama menghilang.
Ia berjalan diantara embun pagi yang tertimbun diatas dedaunan pagi nanti, tak ingin aku pejamkan mata agar aku bisa terus menyambut datangnya kabut pengantar embun. Gerimis manja temaniku didalam tenda kecil penuh harap esok ia menerima rasaku, merasakan rindu yang terus membesar selama ia menghilang. Aku masih menunggu sampai ia mengenaliku lagi, walau ku tutup diri ini dengan seberkas masa lalu yang tak pernah terhapus dalam ingatan tentangnya.
Mimpiku sempurna tak seperti semua khayalanku tentangnya, terbangunku dalam lamunan senyum yang lama sudah tertimbun dalam imajinasi yang menghanyutkanku. Kamu tak perlu mengenal siapa ku, karena aku akan selalu membuatmu mengenal siapa pemuja rahasia yang kau tinggalkan beberapa waktu yang lalu.
Kamu masih terus berlari dalam setiap ingatanku, aku hanya ingin kau mulai berhenti lalu menyandarkan lelahnya diri pada pangkuan ingatanku tentangmu. Bisakah kau mulai tinggal dalam tatapanku setiap pagiku,  agar aku tak perlu mencari cantik wajahmu dalam memori lamunanku.
Wahai mimpiku, mengapa kau terlalu indah untuk aku genggam dalam setiap kedipan mataku. Sudikah kau menggenggam semua mimpiku tentangmu, kemudian membungkusnya dengan cerita pagi saat aku buka mata dan meninggalkan semua mimpi yang akan menjadi hidupku. Menunggu pagi datang untuk bicara tentang semua cerita kita esok, cerita dimana kau dan aku tak hanya berada dalam mimpi tapi memulai semua dalam dialog pagi.
Mari ceritakan pagi dengan berdialog denganku tentangmu yang akan selalu jadi pagi siang senja juga malamku, aku mimpikanmu selalu menjadi catatan dipagi hari dan malamku. Aku memimpikanmu melebihi semua mimpi indahku.
Mari berlari keatas bukit yang tak akan banyak orang coba daki, supaya aku tetap bisa menunjukanmu tentang lampu malam diatas bukit ini. Agar tak usah kita melihat keatas untuk tatap bintang, hanya menunjuk kebawah melihat cahaya bak bintang malam dibawah bukit malam ini.
Mari berhenti berlari dan bersandar pada dialog kita malam ini, berceria tentang langit malam yang tak akan menggantikan cahaya rindu kita.


Continue reading Catatan Pagi Untuk Mimpi

Tuesday, 4 December 2018

Segelas Coklat Panas

Segelas coklat panas ditambah kepulan asap rokok kretek menari bersama jemari yang tak kunjung mendapat ide, harusnya aku bernyanyi namun apa kata satu benang terputus dari tempatnya.
Malam ini tanah basah diselimuti embun yang tak pernah datang sejak dulu, angin dingin berhembus hanya sesekali untuk memberitajuku bahwa malam telah datang. 
Aku memilih coklat panas malam ini, memilih yang lebih manis dari kopi yang biasa ku teguk setiap malam. Jemariku sedang tidak bersahabat untuk bercerita, walau hanya sedikit berceritapun tak kunjung tertulis. Entah ada apa dengan saraf otak yang menghubungkan pada semua jemari ini, mungkin aku sedang dalam perjalanan ke ujung dunia dalam khayalanku. 
Ku kepulkan asap rokok yang sedari tadi aku hisap, kuhempuskan warna putih yang teramat berat bercampur dengan dinginnya malam ini. Aku sedang dalam mode senyap, dan hampir tak mau berbicara dengan siapapun. Aku sedang dalam mode pesawat yang ku sembunyikan semua pikiranku agar tak ada satu kata dari orang lain masuk kedalam file dalam memoriku.
Sepertinya aku kehabisan ide, semua ideku terasa bersembunyi dibawah alam sadar yang ketakutan utnuk mengungkapkan berbagai cerita. 
Aku sandarkan diri ke arah kursi tak berkaki, aku tatap lampu malam diluar mimpi. Aku belum bisa berfikir tentang semua kejadian yang orang tahu, mungkin jariku tak sebebas dulu untuk menarik membuat cerita dan sajak yang begitu luas maknanya. 
Sempat aku bertanya pada cermin, untuk menyisipkan setiap cerita yang aku dengan untuk ku jadikan ide. Dan cermin hanya tersenyum melihatku kebingungan, namun ia menatapku dengan tajam selagi aku ketakutan dengan apa yang ingin aku hasilkan dalam ideku.
Disini tak sama seperti disana, aku orang yang bebas dan tak terikan apapun disini. Semua bisa aku tulis tanpa harus takut pada apa yang aku jalani, karena aku menjadi orang bebas dengan semua alasanku untuk menjadi sebebas-bebasnya seorang manusia yang tak kunjung mendapat ide.
Coklat panas dan kepulan asap ini tak kunjung memberikanku ide yang aku mau, kemudian aku tutup mata dan aku akan ceritakan sedikit ceritaku walapun hanya sedikit.
Aku sedang menunggu hujan agar bersenandung untukku, lalu memberikanku setetes ide untuk ku bagi malam ini.

Continue reading Segelas Coklat Panas

Saturday, 1 December 2018

,

Sedikit Bercerita, hanya sedikit.

Ingin bercerita, walau hanya sedikit bercerita.
Kini sering kali disetiap pagi aku dengar jeritan anak kecil yang tak membiarkanku keluar rumah, walau hanya ingin mengeluarkan kendaraan roda dua itu.
Begitu tak mau aku tinggalkan walau hanya sejenak, padahal dulu sering sekali aku tinggalkan untuk waktu yang lama untuk pergi bekerja. Bahkan 5 hari sampai 6 hari dalam seminggu sering sekali aku tak bertemu dengannya, karena sebelum matahari terbit ia belum membuka mata dari tidur dan setelah langit menjadi gelap ia sudah tertidur lelap.
Dulu aku sempat khawatir ia tak mengenaliku seutuhnya, karena setiap hari hanya ditemani oleh sosok ibu yang terbaik dalam hidupnya. Kini aku mulai tersadar begitu merugi waktu yang dulu aku habiskan untuk menempuh perjalanan yang jauh, sedangkan ada seorang anak yang hampir tak mengenali siapa ayahnya.
Setiap waktu libur, aku sempatkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang tak kunjung selesai sesuai ekspektasi. Mengesampingkan keluarga hanya untuk alasan bekerja untuk masa depan keluarga, dan membuat berbagai alasan untuk menyelesaikan kewajiban yang melibatkan pekerjaan orang lain yang tak pernah diselesaikan.
Begitu banyak angin yang sudah ku tembus saat itu, perjalanan pagi 26km yang melibatkan waktu hampir sejam lebih dan melewati beberapa titik kemacetan di Kota Kembang. Aku lewati berharap tidak hanya pada hasil bekerja yang baik setelah menghabiskan waktu, namun juga berharap pada perhatian semua orang bahwa aku tak pernah pantang terhadap rasa lelah juga rasa sakit. 
Siapa yang pernah bilang aku tak punya rasa lelah?aku tak pernah sakit?aku tak pernah berniat bolos bekerja?
Aku pernah merasa aku tak terlalu hebat dalam setiap hal yang berhubungan dengan pekerjaan, aku hanya punya modal untuk merasa percaya bahwa aku akan menjadi orang yang bisa memegang kepercayaan orang lain kepadaku. Ingin aku seperti orang lain, tak masuk kerja karena merasa tak enak badan. Namun bukan aku bila mengalah pada perasaan yang mengalahkan kekuatan pikiranku untuk tetap loyal bekerja, karena aku bukan siapa-siapa diantara semua orang disana. 
Semoga banyak orang yang tak setuju dengan ceritaku ini.
Continue reading Sedikit Bercerita, hanya sedikit.

Friday, 21 September 2018

hujan tak sempat ku sambut

Hati ini, udara tak menentu dan matahari tak nampak dengan teriknya panas seperti hari-hari biasanya. Angin tak berhembus kencang, hanya serpihan debu dari jalan yang mengubah warna lantai menjadi buram. Langit tak terlihat cerah seperti biasanya, seperti pucat bak sedang didera kesakitan. Aku tak tahu mengapa langit sangat pucat, akupun tak tahu apa langit bisa merasa kesakitan. Awan sejak pagi tadi hampir sembunyikan seluruh bagian cahaya lampu langit, apakah akan turun air langit yang dinanti sejak kemarin?
Bola mataku bergerak keatas dan kebawah, ingatan berkecamuk dalam angan mengingat kembali tanda air turun dari langit. Semakin siang semakin tak ada cahaya, sampai pada waktunya panggilan sang maha kuasa untuk bersujud pada-Nya. Tiba-tiba cahaya siang itu begitu menyengat, sinarnya begitu liat bak menelanjangi seluruh tubuh yang tertutup kain. Sepertinya tak jadi turun hujan..
Teriknya matahari menembus bagian saraf-saraf lalu membuat mataku lelah menahan panasnya lampu langit itu, terpejam sejenak dalam anganku yang tersiram oleh air langit yang tak kunjung datang.
Angin meniupkan udara yang tak biasa kurasa, keringat berhenti mengalir dari kening yang terus basah sejak tadi. Gerimis air turun perlahan, angin dingin mengantar riak air keatas dedaunan. Rumput-rumput mulai bergoyang menyambut nada hujan yang akhirnya menyapa keringnya bumi, hujan kau anugerah dari Sang Pencipta.

Continue reading hujan tak sempat ku sambut

Wednesday, 19 September 2018

,

Depresi untuk air hujan

Hari itu langit terasa lebih panas dari biasanya, angin lebih kencang dai biasanya, bahkan awan lebih putih dari biasanya. Aku tak melihat ada gelagat air tuhan turun kebumi, entah musim kemarau memang air belum sempat turun kebumi. Angin tetap mengarahkan sebuah layangan yang terikat oleh benang dari bawah bumi, berbelok dan naik terus keatas seiring panjangnya benang dari bumi. Layangan masih begitu asik terikat oleh panjang benang itu, bahkan layangan hanya menuruti tarik ulur dari bumi. Angin meniup layangan sangat jauh, menarik sampai keatas bak menembus awan yang tak pernah akan bisa ditembus.
Siang itu, aku tak melihat ada cahaya walau matahari begitu teras menyengat tubuh dengan panasnya sampai senja tiba. Awan masih asik berjalan-jalan mengarungi luasnya langit, tak berubah warna walau matahari sesekali tertutup olehnya. Tak bosankah awan hanya berwarna putih bak kapas yang tak terkotori debu, tak terpikirkah oleh mu awan bila kau berubah warna maka bumi tak segersang siang ini. Aku rindu bebauan tanah yang khas saat kau antarkan air dari tuhan, dedaunan yang basah juga rerumputan yang semakin segar terbasahi tetesan-tetesan air dari dedaunan.
Aku tak pernah punya kekuatan untuk berdialog dengan matahari yang tetap terang disiang hari, walau dengan 4 buah mataku ini. Saat kening terus mengeluarkan keringat menanti air itu turun, sampai mataku memerah menanti air itu tak kunjung turun menghampiri bumi yang kering ini.
Senja itu aku mulai bosan melihatmu langit, karna tak kau rubah warnamu menjadi hitam legam seperti saat itu. Aku rindu air turun menetes diatas kepalaku, menetes bagai memberikanku cerita baru untuk ku tulis tentangnya. Selama itu ku tulis cerita tentang bagaimana bahagianya berdialog dengan hujan walau dibalik jendela yang berembun karna dinginnya air turun.
Wahai bumi, betapa depresinya dirimu tak pernah disapa hujan selama ini. Bila kau memiliki rasa, mungkinkah kau merasa tak nyaman dengan tanahmu yang terlalu lama kering. Rumputmu yang semakin lama menguning tak hijau seperti saat hujan. Bumi coba teriak pada teriknya matahari dilangit sana, tak terdengarkah olehnya begitu keras teriakanmu.

Continue reading Depresi untuk air hujan

Friday, 14 September 2018

Mata

Manusia dibekali beberapa indera agar bisa membedakan satu dengan yang lainnya, salah satunya mata yang membuat kita bisa melihat dan memilah yang harus dipikih dan yang tidak.
Pertanyaannya, apa semua yang dilihat bisa dipilah?atau dipilih? jawaban saya bisa, namun dengan berbagai versi manusia karena pada akhirnya manusia berfikir untuk tahu apa yang harus dipilih.
Kita memilih karena kita sudah melihat dengan mata apa yang harus dipilih, bahkan kebanyakan orang sangat luar biasa dengan bisa melihat dengan hatinya, Apa hati bisa memilih? saya jawab bisa, entah kenapa bisa tapi saya biasa memilih bila mata tak sanggup memilih pada batasan tertentu.
Berbagai penglihatan dan juga berbagai kejadian membuat semua orang mulai melihat dengan mata sesuatu yang harus mereka tentukan, bisa dengan mata telanjang atapun dengan berbagai penglihatan yang berhubungan dengan perasaan.
Contoh, memilih sekolah mana yang harus dipilih untuk melanjutkan masa pembelajaran. Orang ada yang melihat dengan mata karena sekolah A pakaiannya lebih rapi, baik dan perilaku keseharian disekolah lebih menyenangkan. Dengan mata mereka seolah-olah bisa membayangkan betapa senangnya sekolah di sekolah A. Tapi ada juga sebagian orang yang melihat dengan hatinya, karena melihat dengan mata memiliki batasan merasakan perasaan orang-orang yang sudah bersekolah disana. Maka bisa untuk memilih tidak sekolah disekolah A, karena hati merasa tidak nyaman dengan beberapa pengalaman yang dirasakan orang-orang disana.
Mata bisa melihat berbagai macam hal, orang melihat dengan mata dapat menyimpulkan siapa yang ia lihat walaupun hanya dengan mata. Orang bisa dengan cepat menyimpulkan siapa yang ia lihat sekilas, namun belum bisa merasakan dengan baik orang yang ia lihat. Maka hati yang mulai merangsang matanya agar lebih mendalami penglihatan terhadap orang yang sekilas dilihat. dont judge the cover, mungkin seperti itu kalau saya tidak salah.
Memilih pemimpinpun bisa dilakukan dengan mata, bahkan tanpa bantuan hati atau perasaan. Saat melihat si A dengan badan yang tegap maka orang langsung bisa tau Si A bisa memimpin dengan baik, karena saat melihat Si B yang terlihat penampilannya tidak kebih dari Si A maka orang tidak tertarik padahal bisa saja sebakiknya.
Maka melihat tak hanya dengan mata, tapi juga harus dengan berbagai cara dengan mata sebagai pendukung yang valid. Sebut saja bila kita membuat Kartu Kuning di disnakertrans, coba anda buat kartu itu dan fahami dengan baik mata anda salah melihat atau tidak. Mengapa dengan Kartu Kuning? karna saya sedikit kaget dengan kartu tersebut, kartu tersebut memiliki banyak makna dan pertanyaan. Pernah mekihat wasit dalam sepak bola menghukum pemain dengan Kartu Kuning? nah itu benar Kartu Kuning, dan apa masalahnya dengan Kartu Kuning yang satu ini? karna Kartu Kuning ini tak berwarna kuning. Lalu saya mulai melukai mata saya dengan kicauan hati bahwa apa yang kita lihat tidak selamanya harus kita yakini, karna warna tak selamanya berwarna.

Continue reading Mata

Thursday, 13 September 2018

Apa itu Angin

Angin adalah aliran udara dalam jumlah yang besar diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.

Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi.

Gradien barometris
Bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari 2 isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan angin.
Letak tempat
Kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh dari garis khatulistiwa.
Tinggi tempat
Semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup, hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempat, gaya gesekan ini semakin kecil.
Waktu
Di siang hari angin bergerak lebih cepat daripada di malam hari.

Angin lautSunting
Angin laut (bahasa Inggris: sea breeze) adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari kira-kira dari pukul 09.00 sampai pukul 16.00 di daerah pesisir pantai. Angin ini biasa dimanfaatkan para nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut. Angin laut ini terjadi pada siang hari. Karena air mempunyai kapasitas panas yang lebih besar daripada daratan, sinar matahari memanasi laut lebih lambat daripada daratan. Ketika suhu permukaan daratan meningkat pada siang hari, udara di atas permukaan darat meningkat pula akibat konduksi. Tekanan udara di atas daratan menjadi lebih rendah karena panas, sedangkan tekanan udara di lautan cenderung masih lebih tinggi karena lebih dingin. Akibatnya terjadi gradien tekanan dari lautan yang lebih tinggi ke daratan yang lebih rendah, sehingga menyebabkan terjadinya angin laut, dimana kekuatannya sebanding dengan perbedaan suhu antara daratan dan lautan. Namun, jika ada angin lepas pantai yang lebih kencang dari 8 km/jam, maka angin laut tidak terjadi.[1]

Angin daratSunting
Angin darat (bahasa Inggris: land breeze) adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut yang umumnya terjadi pada saat malam hari dari jam 20.00 sampai dengan jam 06.00 di daerah pesisir pantai. Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu bertenaga angin sederhana. Pada malam hari daratan menjadi dingin lebih cepat daripada lautan, karena kapasitas panas tanah lebih rendah daripada air. Akibatnya perbedaan suhu yang menyebabkan terjadinya angin laut lambat laun hilang dan sebaliknya muncul perbedaan tekanan yang berlawanan karena tekanan udara di atas lautan yang lebih panas itu menjadi lebih rendah daripada daratan, sehingga terjadilah angin darat, khususnya bila angin pantai tidak cukup kuat untuk melawannya.[2]

Angin gunung dan angin lembah
Angin gunungSunting
Angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung yang terjadi pada malam hari.

Angin lembahSunting
Angin lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke arah puncak gunung yang biasa terjadi pada siang hari.

Angin fohnSunting
Angin fohn (angin lokal, angin terjun, angin jatuh) (bahasa Inggris: foehn wind) adalah angin yang terjadi seusai hujan orografis. Angin yang bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda. Angin fohn terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan yang tingginya lebih dari 200 meter di satu sisi lalu turun di sisi lain. Angin fohn yang jatuh dari puncak gunung bersifat panas dan kering, karena uap air sudah dibuang pada saat hujan orografis. Angin fohn bisa berlaku misalnya di Kepulauan Biak dan Eropa tengah dan Eropa selatan. Biasanya angin ini bersifat panas merusak dan dapat menimbulkan korban. Tanaman yang terkena angin ini bisa mati dan manusia yang terkena angin ini bisa turun daya tahan tubuhnya terhadap serangan penyakit.[butuh rujukan]

Angin MusonSunting
Angin Muson (bahasa Inggris: monsoon) adalah angin yang berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Biasanya pada setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah.

Pada bulan Oktober – April, matahari berada pada belahan langit Selatan, sehingga benua Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari dari benua Asia. Akibatnya di Australia terdapat pusat tekanan udara rendah (depresi) sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi (kompresi). Keadaan ini menyebabkan arus angin dari benua Asia ke benua Australia.

Di Indonesia angin ini merupakan angin musim Timur Laut di belahan bumi Utara dan angin musim Barat di belahan bumi Selatan. Oleh karena angin ini melewati Samudra Pasifik dan Samudra Hindia maka banyak membawa uap air, sehingga di Indonesia terjadi musim penghujan. Musim penghujan meliputi seluruh wilayah indonesia, hanya saja persebarannya tidak merata. makin ke timur curah hujan makin berkurang karena kandungan uap airnya makin sedikit.

Pada bulan April-Oktober, matahari berada di belahan langit utara, sehingga benua Asia lebih panas daripada benua Australia. Akibatnya, di asia terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah, sedangkan di australia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi yang menyebabkan terjadinya angin dari australia menuju asia.

Di indonesia terjadi angin musim timur di belahan bumi selatan dan angin musim barat daya di belahan bumi utara. Oleh karena tidak melewati lautan yang luas maka angin tidak banyak mengandung uap air oleh karena itu di indonesia terjadi musim kemarau, kecuali pantai barat sumatera, sulawesi tenggara, dan pantai selatan irian jaya.

Antara kedua musim tersebut ada musim yang disebut musim pancaroba (peralihan), yaitu musim kemareng yang merupakan peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau, dan musim labuh yang merupakan peralihan musim kemarau ke musim penghujan. Adapun ciri-ciri musim pancaroba yaitu : Udara terasa panas, arah angin tidak teratur dan terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu singkat dan lebat.

Angin Munson dibagi menjadi 2, yaitu Munson Barat atau dikenal dengan Angin Musim Barat dan Munson Timur atau dikenal dengan Angin Musim Timur

Angin Musim BaratSunting
Angin Musim Barat/Angin Muson Barat adalah angin yang berhembus dari Benua Asia (musim dingin) ke Benua Australia (musim panas) dan mengandung curah hujan yang banyak di Indonesia bagian Barat, hal ini disebabkan karena angin melewati tempat yang luas, seperti perairan dan samudra. Contoh perairan dan samudra yang dilewati adalah Laut China Selatan dan Samudra Hindia. Angin Musim Barat menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan.

Angin ini terjadi antara bulan Oktober sampai bulan April di Indonesia terjadi musim hujan.

Angin Musim TimurSunting
Angin Musim Timur/Angin Muson Timur adalah angin yang mengalir dari Benua Australia (musim dingin) ke Benua Asia (musim panas) sedikit curah hujan (kemarau) di Indonesia bagian Timur karena angin melewati celah- celah sempit dan berbagai gurun (Gibson, Australia Besar, dan Victoria). Ini yang menyebabkan Indonesia mengalami musim kemarau. Terjadi pada bulan Juni, Juli dan Agustus, dan maksimal pada bulan Juli.

sumber id.m.wikipedia.org

Continue reading Apa itu Angin

Tuesday, 11 September 2018

Organisasi bukan tentang kemampuan

Kamu Manusia? maka kamu berfikir dan tahu apa yang akan terjadi setelah lelah berfikir. Apa yang akan dilakukan setelah berfikir? sepertinya bertindak atau hanya diam, itu pilihan setiap orang.
Organisasi, kata orang butuh seseorang dengan kemampuan yang baik agar organisasi tetap berjalan. Organisasi, butuh banyak rang dengan banyak kemampuan agar organisasi tetap berjalan pada tujuan organisasi. Organisasi akan menghasilkan sesuatu yang baik bila dipenuhi orang-orang dengan banyak kemampuan. Apa benar harus ada kemampuan? sepertinya alangkah baik bila organisasi terdapan orang-orang yang mampu bukan orang yang punya kemampuan.
Namun berorganisasi bukan hanya tentang kemampuan ataupun orang yang mampu, tapi organisasi hanya butuh orang yang mau untuk tetap berorganisasi. Mengapa harus orang yang mau? ya karna orang mampu tidak sepenuhnya memiliki kemauan mengatasi masalah dalam organisasi, lalu orang dengan kemampuan yang baikpun tidak bisa bila dia tidak mau. Kemudian orang dengan kemauan apa mampu mengatasi berbagai masalah yang terdapat pada organisasi, sepertinya tidak namun orang dengan kemauan ini akan berubah menjadi seorang dengan kemampuan yang lengkap karena dia mau menjadikan dirinya seorang yang menggali potensinya dalam berorganisasi.
Pernah ada orang yang dia jelas sangat mampu, tapi dia tidak mau karena dia takut gagal atau sederhananya lelah untuk mengatasi berbagai dinamika organisasi. Orang seperti itulah orang yang akan membuat lamban dalam mengatasi dinamika, akankah orang bergerak bila terus diselimuti rasa seperti itu? sepertinya tidak, coba lipat selimut itu lalu mulai berpakaian dengan pakaian yang bergambar "saya mau dan siap".
Organisasi itu sesuatu yang sederhana, dan bisa terus bernafas dengan kesederhanaan. Tidak perlu memberatkan hati dengan berbagai ekspektasi yang terlalu tinggi, karena bila hati tak tergerak dengan kemauan maka organisasi hanya bergerak dengan angan-angan saja. Lalu apakah seorang organisator tidak harus memiliki angan-angan? seorang organisator harus memiliki angan-angan agar dia mau bergerak untuk angan-angan tersebut untuk tidak diam saja.
Hayu dulur...
Diam dalam kemampuan yang baik tidak menjadi jaminan kita akan berubah jadi orang yang luar biasa, jangan sampai kita dikenal menjadi seorang penonton terbaik karena tidak bergerak dan hanya melihat orang lain berkembang. Karena berorganisasi bukan hanya tentang kemampuan, tapi tentang siapa yang memiliki kemauan.

Continue reading Organisasi bukan tentang kemampuan

Wednesday, 27 June 2018

Secangkir kopi dipinggir kertas buram

Secangkir kopi ini hanya untuk mengingatmu, kepulan asap rokok yang tersebar ke sepanjang udara ditempat itu tak pernah berpengaruh pada ingatan yang pernah ada disini. Sepertinya masih terlalu perih untukku saat melihatku melewatkanmu diwaktu yang lama, tertambah pada perihnya rasa yang terpendam dan tak pernah sempat kau keluarkan pada waktu yang tepat.
Bila ada cinta yang membuatmu merasa lebih nyaman dari apa yang kau rasakan selama ini, maka lebih baik kau memilih tempat yang sangat nyaman itu. Bila memang benar ada, maka aku tak apa selama kau tetap bisa tersenyum seperti saat kau bersamaku dijalan itu.
Tak ada yang menjamin kisah kita akan terus bergulir seperti bola diatas lapangan hijau, pasti akan ada yang menahan dan membuat arah berbeda. Karna langit malam akan tetap gelap walau adanya bulan, bintangpun tak akan terus berkedip saat bulan tertutup awan. Dengan semua alasan itu, maka ingatlah bila diam dimanapun tempatnya maka kita tetap akan melihat bulan yang sama pada akhirnya. Bedanya dimana tempat duduk yang biasanya hanya terbatas oleh sebuat tas kecil menjadi kaca yang amat tebal walau bisa jelas melihat satu sama lain ditempat yang sama.
Setiap orangpun tau tak akan ada akhirnya kisah itu, namun setiap orangpun tau bila kisah itu tak akan berjalan dijalan dan berakhir ditempat yang sama.
Kini, aku hanya menikmati secangkir kopi hitam yang membuatku terus menulis tentang kisah yang dipastikan tak akan berakhir walau dengan ceritamu yang berbeda. Aku masih mengingat cerita dalam lembaran kertas buram itu, kertas tipis yang membuatku menulis tentang asa dan rasaku pada lahirnya cerita itu. Kini kepulan asap itu jadi banyak kenangan yang mengelilingi banyaknya kenangan senyumanmu walau dalam kisah yang teramat singkat, karna asap yang senantiasa aku keluarkan akan tetap terhisap kembali kedalam tubuhku. Alasanku tak pernah bisa melupakan semuanya, karna semuanya tetap kembali pada semua bagian dari ragaku.
Tinta hitam dalam secarik kertas buram, menyisakan semua ingatan yang terus bertambah sejalan waktu saat kau tertawa dengan parasmu yang cantik. Parasmu yang terlambat aku lihat, parasmu yang dulu tak pernah aku bayangkan nyatanya. 
Cerita singkat dalam kertas buram itu, telah mengawali dan menjadi akhir dari semua kata-kata yang tak pernah aku susun dengan baik untuk membuatmu yakin akan aku yang menjadi orang terbaik bagimu.
Tak pernah ada awal..
Saat itu yang aku tulis hanya, " lagi apa? masih sibukkah kamu memikirkanku? jangan pernah tanya aku sedang sibuk apa, karna aku sedang sibuk mencari cara untuk tidak sibuk memikirkan cara agar tak pernah memikirkanmu. ", tulisku dalam secarik kertas buram yang aku fotokan dalam chat WA.
"hehehe..", balasmu.
"huh saking sibuknya cuma bisa bales kaya gitu", kesalku.
"napa?mikirnya lama ya buat nulis kaya gitu?, tanyanya.
"ga!!", balasku.
"hmmm kesel ya", balas dia. "maap ya hasil mikirnya dibales senyum aja, aku ga bisa bales pake tulisan lagi, soalnya aku ga pinter balesin gombalin kamu..", balas dia.
sekilas aku hanya tersenyum dengan balasannya, namun aku hanya bisa meyakinkan dia dengan kata-kataku yang lain. "ga ko, kamu ga perlu balan dengan kalimat yang sama panjangnya, karna yang udah ketulis itu ga pernah buat aku cape mikir soalnya itu udah langsung ketulis gitu aja, udah bawaan buat aku bikin kamu seneng.", tandasku.
lalu dia baleas dengan voice chat, "makasih bisa bikin aku senyum senyum sendiri ^^".
aku hanya bisa terdiam lalu senang dengan jawabannya seperti itu. memngingat secangkir kopi yang lama mulai dingin, dan sebatang rokok yang mulai habis karna terlupakan dengan adanya kehangatan ceritanya.


Continue reading Secangkir kopi dipinggir kertas buram

Monday, 21 May 2018

tak melihatmu dijalan itu

Masih menyusuri jalanan basah ini, entah apa yang terjadi karna tak ada tanda air tuhan telah turun dari langit. Apa masih ada seseorang yang masih menyusuri jalan ini selain ku? kalaupun jalan ini masih dilewatinya, namun semua cerita tentang jalanan ini tak akan menjadi warna saat melewatinya. Terdapat hal yang berbeda dari cara melewati jalanan itu, karna cerita yang tak sama seperti dulu. Aku masih menyimpan butiran-butiran tawa dibalik setiap perjalanan ada waktu itu, dan seseorang sudah berada pada tugasnya yaitu melupakan semua cerita pada saat itu.
Sekeras apapun mata ini tak ingin melihat, maka secepat itu yang tak ingin terlihat sudah dapat terlihat dari jauh. Tak pernah sengaja untuk melihat, namun selintas melihat mata itupun sudah tampak itu adalah masa laluku yang tak pernah jadi cerita di masa depan.
Dimana cerita itu sudah usang dalam catatan hidupmu, karna tak pernah ada coretan yang buat semua catatan itu terus berbeda. Tetap sama dan tak ada perubahan namun perbedaan untuk terus mengisi lembaran bergaris yang tak perlu lagi diisi, karna itu yang buat semua berbeda. Dan aku, masih mengisi walau hanya dengan cerita satu tanganku.
Tak ada kata "selamat tinggal", yang ada hanya "sampai jumpa" karna aku masih mencintaimu pencipta cerita dijalan itu.

Continue reading tak melihatmu dijalan itu

Tuesday, 8 May 2018

Gelisahku

Gelisahku.....
Sejenak kutundukkan kepala dalam rasa kebingungan yang amat terdalam, kebingunan yang selalu terjadi dari setiap kekecewaan yang ku alami. Aku tetap berkata pada diriku sendiri tentang apa yang akan aku putuskan dari semua yang menjadi pilihanku, namun tak bisa aku lanjutkan lagi karena semua seakan telah usai walau tak pernah ada awalnya. Mengapa semua ini selalu terjadi, terjadi berulang kali. Kegelisahan yang membuatku ketakutan, kegelisahan yang terus membuatku ragu pada semua yang kulihat. Begitu dalamnya aku terjatuh dalam semua jebakan yang telah ku awali sendiri, kini aku hanya merenungi semua kesalahan yang membuat semuanya hancur. Rasa yang kini aku rasakan adalah rasa dimana semua tidaklah berasal dari semua yang aku rencanakan, dimana semua tak akan mungkin menjadi nyata, dimana semua tak akan aku injak dengan langkahku. Sampai kapanpun aku akan selalu menginjakkan kakiku dalam retaknya tanah impian yang tak akan pernah basah oleh hujan badai sekalipun, and end???? Terfikirkan cara dimana aku ingin menghindar dari semua omong kosong yang telah tuhan berikan padaku, semua janji yang telah diberikan hanya sekedar wacana indah namun tak pernah membuat hasil walau aku terjatuh untuk mendapatkannya. Jujur aku mulai tak menyanggupi semua yang pernah aku lalui dengan berbagai langkah yang aku pijakkan. Aku mulai bosan dengan semua yang telah terjadi berulang kali, coba dengar apa yang aku inginkan............
Ingin ku hilangkan kesan sebuah masa lalu, karena tak mau lagi kuhidup dengan semua masa laluku. Bila masa lalu itu kembalii menjadi waktu yang seutuhnya, maka jadilah sesuatu yang membuat waktuku baru.

Continue reading Gelisahku

Tuesday, 1 May 2018

Selamat Pagi Mei

Selamat pagi mei, apa kabarmu pagi ini, masih selalu tersenyumkah menunggu datangnya mentari menghangatkan hidupmu?apa aku mengganggu pagimu dengan semua sapaan ini?semoga iya, karna tak mengganggumupun hadirku sudah lama mengganggu hidupmu.
Kamu, kini kamu sudah tak akan mengenalku lagi. Bahkan memaksa untuk terus mengenalku lagi sudah tak akan ada dalam lintasan ingatanmu, namun sekeras apapun caramu tak mengenalku tetap tak akan terganti bagaimana caraku menyapa untuk setiap pagi dan tidurmu.
Malamu, bagaimana dengan malammu?apa lampu malam itu masih mengantarmu pada mimpi yang tak pernah aku akhiri?semoga sudah masih kau tertidur dalam indahnya mimpi itu, karna aku masih selalu mengantarmu pada setiap kadih yang tak pernah orang lain tunjukan.
Senyummu, masihkah untuk orang yang tak pernah tahu mau menjadi seperti apa dirimu?apa caraku telah tergantikan oleh caranya membuatmu bak seorang putri yang hidup dalam setiap senyuman?semoga tak tergantikan karna aku tau aku lebih dari dirinya sebelum semua hal yang membuat senyummu seketika hilang.
Dengan mimpiku, mungkin kita bisa bersama suatu hari nanti. Aku disini kan menunggu walau hanya berada dipersinggahan senyumanmu, walau hanya sekejap kebahagiaan dulu dan masih tersimpan dalam satu ikatan cerita. Walau hanya menjadi orang kedua dalam perhatianmu, dan ku jadikanmu orang pertama dalam semua ceritaku.
Selamat pagi mei ...

Continue reading Selamat Pagi Mei

Monday, 30 April 2018

masih ingin

aku masih ingin mencintaimu dengan semua caraku ..
Masih teringat caraku mencintaimu, saat hujan turun menemani hangatnya caramu bercerita. Menyusuri basahnya perjalanan setelah banyak berceloteh tak penting dibawah rindangnya pepohonan menutupi kayu yang dihiasi jerami diwaktu itu. Masih terbayang senyumanmu yang sampai saat ini aku ingat, masih pula tersimpan janji yang tidak bisa aku tepati sampai saat ini, juga masih terus ku simpan caraku mencintaimu dalam cerita caranya mencintaimu.
Bagaimana aku membuatmu jatuhkan hati padaku, walau saat hujan turun menutupi pandangan yang tak sekalipun menutupi cara pandangku padamu.
Sore itu aku susuri jalan yang pernah kita lewati, jauh waktu yang terlewat sejak saat itu dan sekarang aku tak bisa lagi melihat caramu tersenyum untukku.
Melihat bagaimana kau mencintaiku, kemudian melepaskanku dalam sebuah jawaban yang tak pernah aku lupa selama aku berjalan menyusuri hujan. Cintamu dan caraku, berbeda dan tetap sama. Janjiku dan jawabanmu yang tetap ada dalam cerita hidup juga cerita hidup tentangnya yang mencintaimu dengan caranya.
Aku mencintaimu dengan caraku sampai dengan menyayangimu dengan caraku, lalu tak berakhir walau kau tak lagi menerima caraku memperhatikanmu.

Continue reading masih ingin

Tuesday, 13 March 2018

tuhan, aku marah !! ( catatan 5oktober2010 )

Langit gelap menahan awan putih yang ingin terang dalam kesunyian malam, berniat temani bintang yang terang sendirian dalam legamnya udara kehampaan diujung penantian kematian. Disini hanya terdiam dalam gulungan rumput-rumput kering yang mati, menatap langit gelap yang tak akan pernah tampakkan cahayanya.
Aku ingin terbang dan tak ingin kembali pada kehidupan, aku ingin menghilang dalam kesunyian malam dan tak ingin lagi kembali dalam keadaan ramai, aku ingin lenyap dalam kesendirian dan mati dalam kesedihan, kepenatan ini akan tetap ada sampai dunia berakhir, kehampaan ini tak akan pernah hilang sampai tuhan tau bahwa aku mengeluh pada semua takdirnya.
Kenapa harus ada hidup seperti ini, hidup yang ku anggap kotoran yang terinjak-injak oleh manusia dan dilalap oleh hembusan angin yang melemparnya jauh hingga mengering. Hidup ini tak pernah baik untukku tuhan, aku mengeluh dengan semua keadaan yang mulai tak menguntungkan bagiku. Mengapa kau ciptakan dan lahirkan aku melalui seorang wanita yang hanya akan diberi rasa sakit olehmu, mengapa tak kau cabut saja nyawaku agar semua selesai dan aku akan benar-benar bicara denganmu tentang apa yang terjadi pada wanita yang melahirkanku.
Buat apa aku berjalan dengan banyak duri seperti ini bila kau tak memberiku sedikit saja pijakan yang membuatku nyaman berdiri diatasnya, kau hanya memikirkan kepuasan melihat salah satu makhlukmu terus mengeluh tanpa henti padamu. Mungkin kini kau sedang tertawa dan tak akan merubah semua kepenatan ini.

Continue reading tuhan, aku marah !! ( catatan 5oktober2010 )

Monday, 12 March 2018

berpalinglah kenyataan

Malam ini seperti malam tahun lalu, masihkah kamu berpaling dari kenyataan? Kenyataan yang membuatmu terus menghindariku, kenyataan dimana semua yang kamu tutupi sudah tak bisa lagi menjadi hal yang tersembunyi.
Semua memang tak berjalan dengan yang selalu kita harapkan, karna memang sudah tertulis semua dalam rencana sang pencipta raga dan jiwa. Masihkah kamu melawan apa yang seharusnya kamu dapatkan?masihkah kamu melawan semua persembahan rasa yang terus kita bangun dulu?masihkah kamu terus membuka mata agar tak lagi diam dalam mimpi itu?
Tak pernah ada nada lagi, karna tak ada lagi alunan gitar yang mengiringi saat ku bernyanyi dan Kenyat slalu namamu. Masihkah kamu berpikir bahwa laguku tetap untukmu?masihkah kamu sadari bila semua lirik yang aku tulis menjadikanmu peran terbaik dan utama dalam setiap kata?
Palingkan diri dari semua kenyataan malam ini, karna lampu malam masih terus menyala membawa mimpi-mimpi indah yang dulu kita bangun. Walau sampai aku terbangun dulu dari impian itu.

Continue reading berpalinglah kenyataan

Sunday, 25 February 2018

Jalan dimana kamu dan aku berpaling dari kenyataan


Menemukanmu hatimu adalah hadiah yang paling aku tunggu selama ini, menemukan besarnya cintamu adalah ciptaan tuhan yang paling aku inginkan. Tak sulit membuatku menjatuhkan semua padamu,bahkan menumpuk smua yang telah ku susun rapi sejak lama. Kamu mengisi ruang kosong yang tak pernah ku isi selama ini, ruang kosong yang tak pernah aku lihat dan tak pernah berusaha aku buka untuk sebuah hati yang aku tunggu.
Aku menemukan senyumanmu kemudian mencari dimana tawamu, tawa yang ingin sekali ku dengar tepat dekat telinga dan tepat dimataku. Andai kamu menyadarinya, saat suara masih bisa menemukan suaranya, saat siulan masih menemukan nadanya, saat mulut masih menemukan bahasanya, dan saat kata masih menemukan arti dari semua pandangan matanya.
Taukan kamu mengapa begitu cepat aku jatuhkan semuanya walau tak pernah melihat matamu?
Mungkin kamu tau mengapa tangan ini begitu mudah memberikan semua hal terindah dalam otakku pada seorang yang tak pernah ku pandang matanya. Aku jatuh cinta saat hari pertama mendengar tata bahasa yang ku dengar, bahkan saat langit mulai gelap. 

Bolehkan aku berpendapat?
Kamu itu sebuah buku yang kosong dan bila harus aku isi maka aku isi
Kamu itu sebuah buku yang kosong dan bila harus aku baca maka akan terus aku baca
Kamu itu sebuah buku yang kosong dan bila harus ku gambar maka akan aku gambar semua anugrah tuhan yang paling indah untukmu
dan bila kamu adalah sebuah buku yang kosong, maka tak akan pernah ada lagi yang membuatmu terbuka selain aku.

Continue reading Jalan dimana kamu dan aku berpaling dari kenyataan