Friday, 29 March 2013

Curhat part 9 (nunggu...)

Makin hari aku makin merasa tak dianggap lagi, pengertian yang aku berikan selama ini malah menjadi sebuah keleluasaan yang berakibat mengacuhkanku. Anehnya dari setia yang ingin aku lakukan membuat gerak geriknya semakin asing bagiku, dia bukan orang yang aku kenal dulu karena kini aku merasa tak dianggap. Jarak yang jauhpun membuatku merasa bahwa ini bukan hidup yang aku inginkan kala menjalani hidup bersama lagi, aku merasa menjadi orang asing yang tak tahu harus melangkah kemana.
Aku berusaha terus untuk menjaga semua keyakinan dan kekuatan agar selalu utuh pada satu hati, tapi mengapa respon yang aku terima hanya menjadi bualan yang tak pernah habis aku terima. Aku hanya terus meyakinkan bahwa Allah akan terus memberiku kekuatan untuk terus menjaga semuanya, karena aku akan lebih berusaha memberikan masa depan teringah untuk dia. Sekarang aku merasa masa depanku ada pada dia, terlepas tuhan mau berkata berkata apa nanti tapi aku akan tetap yakin sesuatu yang telah berjalan akan terus menerangi niat baik yang aku ciptakan seindah mungkin. 
Hanya untuk hari itu aku bertahan dalam kesendirian ini, karena semuanya telah membuatku yakin akan jajni yang selama ini ku pegang dengan penuh kekuatan. Tak apalah aku merasa kesepian layaknya orang yang tak memiliki kekasih, namun aku akan senantiasa ikhlas untuk perjuanganku diakhir hari itu. Aku bertahan hanya untuk melihat apakah hari itu akan ada atau tak tercipta sedikitpun, karena semuanya telah aku pikirkan dengan semua resiko yang tak tahu akan berujung seperti apa nantinya. 
Demi dia aku terus meminta pada Allah untuk semua jalan yang baik dan bertujuan padanya, aku tak akan mau ingkar untuk kedua kalinya karena cukup sekali untuk merasakan kehilangan dia. Aku akan menjadi orang yang pantas dengan memberikan semua yang terbaik padanya, semangatku tak akan luntur sampai pada waktu dan jawabannya. Malam inipun sepertinya membuatku asik karena dinginnya hati bertambah pada dinginnya waktu yang belum ku temukan, aku akan selalu membuat suasana hangat dalam sebuah pelukan keyakinan yang aku buat sendiri.
Continue reading Curhat part 9 (nunggu...)

Curhat part 8 (pada satu bintang)

Saat ini aku menghilang dari hidupmu, namun apalah arti dari hilangnya diriku ini untukmu?? Tak ada bedanya aku ada dan aku tak ada, karena yang ada kau tetap tak akan pernah menganggap adanya diriku untukmu selama ini. Sepertinya tak akan ada penantian panjang lagi kini,karena kau tak pernah pedulikan apa yang aku rasa, aku begitu tenggelam dalam besarnya nilai kekecewaan dalam hidupku.

 Bangkitkanlah aku lagi, aku tersadar bahwa hanya satu bintang yang akan menciptakan cahaya dalam gelap malamku. Aku mencoba untuk menahan semuanya, namun itu semua telah sirna karena gelap dan kalutnya malam-malamku. Telah ku coba hindari rasa itu, namun apa yang terjadi pada diriku selama ku mencobanya?? Aku tersakiti oleh rasa ini, akankah kau menyadari ketulusan hati yang kujaga untukmu dan untuk semua hidupmu. Kubaktikan hidupku dalam penjara bawah tanah tanpa cinta, tanpa ada rasa sayang yang bercahayakan kemegahan hidup dalam cinta. 

Mungkin kita akan mati tanpa cinta, karena semua yang ada pada cinta itu telah ada pada hidupku untukmu. Ku tak sengaja mengenalmu, disaat ku tak bisa mencintai apa yang telah ku kenal. Tetapi ku tak ingin melepaskan apa yang telah aku rasakan pada pandangan pertama, tak akan ku lepas sampai saat ini. Kaulah kenangan yang tertinggal dalam hidupku, karena aku telah terlarut dalam penantian panjang sejak saat itu. Aku telah terjebak dalam perangkap asmaramu, dan aku tak akan bisa lepas dari semua itu.
Continue reading Curhat part 8 (pada satu bintang)

Curhat part 7 (senandung angin di 11 September)

Angin berhembus dalam kosongnya pelukanku, malam ini tak ada kata-kata yang menari mengisi pikiranku yang hampa ini. Masih adakah hal yang paling indah itu, hal yang benar-benar membuat malamku selalu ramai dengan banyaknya kedamaian yang tak akan pernah lagi ku rasakan sekarang. Meski jauh sekali kenangan itu ku gapai lagi, bagai angin yang ku hirup sekali dalam hidupku membukitkan bahwa aku akan tetap hidup dalam satu kehidupan yang hana ada dalam satu hati. 
Seorang yang bisa buatku terus tak dapat tidur dimalam hari, seorang yang dapat membuatku menundukan kepalaku dihadapannya, seorang yang terus memberikan ku senyuman dari tempat jauh, seorang yang akan tetap aku perhatikan walau banyaknya halangan-halangan dari sebuah kata prinsip. Belum waktuk ini, waktuku untuk bahagia dalam akhir kesabaran menanti apa yang akan dihembuskan angin hidup. Penantian yang akan teramat panjang dalam hidup, penantian yang tak akan pernah habis dalam bayangan yang tak akan pernah ada dalam dunia nyata, penantian yang selalu ada dalam awal pagiku yang buruk. Tuhan itu satu, namun apa yang membuat semuanya berbeda sehingga semua itu tak akan dapat ku gapai lagi seperti dahulu. 
Ku tetap bercermin pada semua yang aku miliki, ku akan selalu bercermin pada apa yang selalu aku rasakan terhadap apa yang semua orang rasakan. Tetaplah mengerti dengan semua keadaan yang membuat ku tak percaya dengan kehidupan, tetaplah mengerti bahwa lautan tak akan pernah habis airnya bagai hati yang tak akan pernah habis dalam lapuknya penantian.
Continue reading Curhat part 7 (senandung angin di 11 September)

curhat part 6 (malam menunggu)

Malam ini aku terbangun sendiri bukan karena ku tak bisa memejamkan mata, tapi karena aku terbangunkan oleh gemuruh angin yang tak mau pergi dari tubuh ini. Mimpiku tadi telah mempertemukan sebuah pertanyaan yang telah langsung terjawab dengan sendirinya, entah apa maksud dari pertanyaan tersebut tapi aku rasa semuanya telah jelas. Aku masih menunggu sampai malam ini, namun tak pernah ada jawaban atas semua pertanyaanku dan semua rasa yang telah ku simpan selama ini. Sepertinya aku mulai tak bisa melelapkan mataku pada sebuah mimpi yang indah kembali, aku sangat terpuruk dan tak bisa menghilangkan satu nama itu. 

Nama itu tak lama terukir dalam hatiku, namun entah dengan cara apa aku harus menghapus kenangan yang begitu singkat saat bersamanya. Akh !! semuanya malah menambah beban pikiran yang harusnya tak boleh ku tumpukkan dalam benak yang sudah penuh dengan berbagai macam masalah yang harus benar-benar aku selesaikan dengan tenang, aku hanya ingin menjadi orang yang terbaik untuknya. Aku masih menghisap dan mengeluarkan kepulan asap yang selama ini membuatku tenang, ini sudah cukup membuatku bangga menjadi seorang manusia yang tak pernah mengenal lelah. 

Aku tak ingin tersadar, karena aku masih ingin merasakan perasaan yang indah meskipun tak dibalas dengan perasaan keyakinan yang ku rasakan kepadanya. Entah semuanya adalah sebuah ujian disaat aku merasa membutuhkan semua keindahan itu, aku hanya akan menerima semua yang menjadikanku orang terbaik didunia. Cukup sudah dengan aku berpura-pura atas ketidak utuhan hatiku kini, aku mulai merasa cemburu dengan kebahagiaan orang lain yang melewati hari-hari dengan orang yang dicintainya.
Continue reading curhat part 6 (malam menunggu)

Curhat part 5 (caraku mengingatmu)

Saat itu aku hanya memejamkan mata dan terlihat seorang wanita yang paling aku sayang selamanya, tak pernah jauh beda saat itu ataupun saat ini. Tetap sangat luar biasa dimataku, karena kesan begitu indah yang ku tanam dalam setiap langkahku dulu. Sesakit apapun saat-saat kesakitan, tak akan mampu menghapus semua keinginanku untuk tetap mengenangmu. Walau kini kua menjadi bidadari yang paling ku benci, namun kau tetap bidadari yang paling ku impikan berada disampingku saat ku terbangun dalam tidur. Ku pandang bintang yang tak hiasi malam, aku bertanya apakah bintang memiliki rasa bosan untuk menemani malam?kalau bintang bisa mengungkapkan semua itu, maka aku tak akan bertanya tentang alasan bintang tak hadir dimalam ini. Seperti halnya hidup manusia yang tak pernah dapat berubah menjadi satu kesatuan tujuan, mengapa manusia tak diciptakan dengan pasangannya sejak diturunkan didunia?mengapa? Menjadi suatu kebingungan yang dalam disaat aku hanya dilahirkan sendiri, akhirnya aku merasa kebingungan saat harus memilih orang yang tepat dan selalu memberikan harapan yang luar biasa padaku. Aku pernah bertanya pada diriku sendiri, kapan aku akan menjadi orang seperti orang lain. Orang lain yang dapat memegang janjinya sampai pada waktunya, namun aku tak bsa memberikan apa yang harusnya insan didunia ini dapatkan. Aku mulai lelah dengan ketidakwarasanku ini, kesalahan besar namun indah yang telah kulakukan selama ini. Aku mulai nyaman dengan semua yang telah kulakukan, aku mulai tenang saat aku hanya bisa berbicara pada dinding kamar. Jika aku mulai gila, maka akan banyak orang yang tambah tak mempedulikanku. Terserah orang mau bilang apa, aku tetap menjadi aku yang tak akan pernah menyadari kesdaranku ini. Aku lebih merasa menjadi diriku saat ini, aku tidak waras.
Continue reading Curhat part 5 (caraku mengingatmu)

Thursday, 28 March 2013

Pemimpin....??

Pemimpin, sosok yang paling diidamkan oleh semua orang. Banyak orang yang ingin sekali menjadi pemimpin yang dapat membawa perubahan bagi semua hal yang dipimpinnya, namun apakah banyak pula yang memimpin malah membuat semua yang dipimpinnya semakin terpuruk???? Kepemimpinan adalah sifat manusia, sifat yang selalu ada dalam diri manusia bahkan semua manusia yang ada didunia ini. Sifat yang dapat membawa perubahan bagi semua kalangan dan khususnya kepada dirinya sendiri, namun ada pula yang terjebak dalam sifat ini. Manusia memang makhluk tuhan yang tak pernah puas dengan apa yang diterimanya, kadang sifat ini dijadikan pemicu untuk menguasai semua yang dapat membuat manusia arogan. Adakah yang menduga bahwa pemimpin bisa menjadi manusia yang bodoh, manusia yang tak punya pikiran untuk menjadi baik. 

Banyak yang mengira bahwa seorang pemimpin itu adalah orang yang cerdas, padahal tidak. Memang sebagian orang menjadi pemimpin yang cerdas dan berdiri sendiri tanpa ada tujuan dari pihak luar, pihak luar yang memang menjadikan pemimpin itu sebagai alat untuk menguasai semua yang diinginkan untuk kepentingannya. Kini pemimpin bukan lagi seorang pemimpin, karena arti pemimpin kini sudah menjadi alat untuk mengendalikan semua hal oleh pihak yang lebih berkepentingan. 

Ada hal yang sangat mengganggu untuk dipikirkan, mengapa ada orang yang selalu mendorong seseorang untuk menjadi pemimpinnya? Apa karena dia tidak bisa memimpin? Ataukah dia hanya bisa mengatur dan menjadi dalang dari wayang yang dia jadikan seorang pemimpin? Secara negatif, pemikiran ini berujung pada setiap pemimpin kita yang ada diatas kursi nyaman itu. Namun jangan terlalu jauh melihat pada hal yang telah ada diatas, mungkin terlalu cepat mempersepsikan semua itu. 

Contoh dekat, kita ambil pada ruang lingkup sekolah atau yang lebih luasnya pada kehidupan kampus. Menurut saya, mahasiswa aktif organisasi itu terbagi pada dua bagian. Yang pertama, mahasiswa yang Idealis. Seorang mahasiswa yang menjunjung nama baik organisasinya agar menjadi lebih baik, tanpa adanya kepentingan atau keberuntungan untuk dirinya sendiri. Jadi sosok mahasiswa ini lebih mementingkan organisasi yang ia huni, tak peduli dengan hidupnya yang pas karena yang ia pikirkan hanyalah kesuksesan terhadap organisasinya. Yang kedua, mahasiswa yang pragmatis. Mahasiswa yang hanya mementingkan kepentingannya sendiri, sosok seperti ini selalu bertanya pada dirinya sendiri tentang apa yang akan dia dapat nantinya. 

Bila sosok seperti ini menjadi bagian dari sebuah organisasi, maka akan banyak yang ia lakukan untuk kepentingannya sendiri tanpa melihat apa semua itu akan menjadikan organisasi yang ia huni baik-baik saja ataupun tidak. Perbedaan yang amat menjauh antara dua sosok diatas, banyak orang berfikir bahwa berorganisasi itu dapat membuat dirinya kaya. Namun apa yang mereka dapat itu hanyalah keberuntungan sesaat, yang akan menjadi abadi adalah saat kita menjadi orang yang selalu mementingkan kebaikan dari apa yang kini kita huni. Sosok idealis memang banyak kita tunggu didunia ini, sosok yang akan membuat semuanya beruntung karena sosok ini akan menghilangkan seluruh tujuan dan kepentingan dirinya sendiri...
Continue reading Pemimpin....??

Curhat part 4

Malam yang amat berbeda, langit mendung dan bintang tak mau bersinar untuk temani bulan yang kelam. Akhir kisah yang amat singkat dalam hidupku, kisah yang tak akan aku dapat lagi dimasa yang akan datang. Rasa yang amat aku simpan untuk sosok orang paling dekat denganku berakhir dengan akhir kisah yang buat aku tersakit, namun aku tetap akan selalu mengerti untuk kebahagiaan orang yang paling dekat denganku. 
Tak apalah rasa ini sakit, hanya demi perasaan yang tak pernah ku duga sebelumnya. Ku menunggu hingga dapat pengertian, namun akhirnya rasa ini tak dapat mencapai apa yang diinginkannya karena sesuatu yang enggan ku lakukan untuk kebahagiaanku. Aku mengalah dan aku akan tetap mengalah, walaupun terlalu sering mengalah untuk semua pengalaman yang pernah ku jalani. Pernah ada kata untuk tak peduli dengan semua keadaan dan kata-kata yang terlontar dari mulut semua orang, namun apa daya hati tak sanggup melihat seseorang yang terus terdiam dalam rahasia kebohongan yang aku sembunyikan selama ini. 
Aku pernah baca dalam sebuah syair seorang musisi, bahwa rasa cinta dapat membuat kita terus tenggelam dan akibatnya badan menjadi tak baik seperti biasanya. Apa itu akan terjadi pada semua yang dipikirkan kini??? Tidak tapi akan menjadi iya, karena semmuanya berlangsung begitu sempurna menghancurkan hidupku. Semua perasaan berujung pada hal ini, dari mulai pikiran-pikiran yang berada dalam benakku sebelumnya. Keluarga, organisasi, kesiapan, cara belajar dan akhirnya berujung pada tahap pergaulan yang selama ini telah dibangun dengan semenarik mungkin. 
Semua pikiran itu menumpuk saat aku harus mengalah pada suatu masalah yang tidak ada dalam materi pikiranku, bahkan semuanya terasa benar-benar sempurna dalam jalan hidup baruku kini. Dalam benakku selalu berkata dengan lantak, bahwa aku akan mengalah dan sepertinya akan selalu mengalah dalam semua keadaan seperti ini. Aku pecundang dan aku pengecut yang tak pernah mau berubah untuk kebahagiaanku, sepertinya aku hanya akan menjadi saksi kebahagiaan teman-temanku sampai nanti aku temukan kebahagiaanku yang sesungguhnya.
Continue reading Curhat part 4

Curhat part 3

Angin itu tetap menghembus, angin itu tetap menerbangkan khayalku pada setiap kenangan-kenangan indah yang kuukir dengan orang yang dulu kuharapkan. Kini aku hanya dapat melihatnya dalam pandangan yang terbatas, tak akan bisa kulihat dengan rasa sayangku yang dulu hanya untuk dia. Sungguh aku hanya bisa termenung dengan rasa kehilangan, karena aku tak bisa menjadi orang yang terbaik baginya. Masih kubayangkan keindahan itu, keindahan yang belum tepat datangnya.

Teringat saat dia ucapkan kata ajaibnya, semua akan indah pada waktunya. Mungkin semua itu tak berlaku saat aku merasakan indahya menyayangi orang yang selalu katakan kata-kata ajaib. Aku tak akan pernah percaya dengan kata-kata itu, indah pada waktunya. Namun kini, aku percaya kalau semua itu akan indah pada waktunya. Aku akan memilikinya suatu saat nanti, karena semua akan indah pada waktunya. Kini aku bersama bintang lain, namun aku merasa cintaku ini hanya setengah dari hatiku. Aku tak tahu apa aku benar sudah melupakannya, atau aku hanya menyembunyikannya. 

Mungkinkah dia adalah satu-satunya bintang yang akan aku gapai nanti, ataukan memang dia satu bintang yang harus kudapatkan kelak pada malam gelapku. Hanya tuhan yang tahu, meski kini ku terkesan tak menantinya namun sebenarnya tidak. Aku akan tetap menantinya, walau itu 18 tahun sampai dia luluh dan dia akan menjadi bintang terindah selamanya.
Continue reading Curhat part 3

Bidadari pencela part 2

Tak sengaja ku mengenalmu, saat aku tak akan pernah lagi membuka hati untuk siapapun sampai pada waktunya aku akan memandang jauh kedepan untuk masa depanku. Aku terlalu menyembunyikan hati yang selama ini tak terjamah oleh satu hatipun didunia ini, akankah aku mengulang sebuah arti cinta yang sebenarnya dengan kecemburuanku ini. Maafkan keadaan ini, sebenarnya ku tak pernah bisa melihatmu yang kini bersamanya. Mungkin kurelakan meski ku tak rela mencintamu tak memilikimu, aku mulai dengan sejuta alasan dimana aku tak pernah bisa melupakanmu dan dimana saat-saat aku tak akan pernah pergi dari hidupmu. Aku mulai cemburu pada semua keadaan dimana aku tak bisa melhatmu bersama orang lain, aku mulai marah ketika kau dengannya melihatku berjalan dalam kesendirianku yang tak pernah menemukan hati yang sebenarnya. Bidadari pencelaku mulai menjadi bidadari yang tak bisa menghilang dari ingatanku, sudah kulupakan dengan waktu yang cukup lama dalam langkahku. Aku mulai tak bisa menerima saat kau dengan hati yang lain, aku marah dengan semua keadaanku kini, aku sangat berat bila haruus melihatmu tanpa aku disisimu, aku mulai tak bisa melihat apa yang terjadi didepanku tadi. Tolong beri aku waktu untuk tetap tak melihatmu dengan yang lain, senyumanmu yang selalu ada dihatiku tak pernah mampu pergi untuk meninggalkanku. Bantu aku untuk menghilangkanmu dari penglihatanku saat ini, bidadariku yang tak pernah pergi dari ingatanku tolong bantu aku. Janganlah kau tersenyum pada langkahku saat kau dengan hati yang lain, tolong jauhkan semuanya dari penglihatanku yang mulai buta ini. Mulai buta karena tak bisa melihatmu menghilang dari kehidupanku. Aku tak akan bisa memandang bidadari yang singgah tak sengaja dihatiku dengan orang lain, tak akan pernah ku relakan semua itu terjadi seperti saat ini. Kini, kau adalah bidadari yang tak akan pernah hilang dalam ingatanku dan dalam penglihatanku saat ini sampai saat nanti sampai pada waktunya. Jadi dengarlah kini, akan ada waktu yang datang saat angin berhembus dan membuatmu pergi dari hatiku. Ingatlah hari ini, saat aku melihatmu dengannya dan kau tersenyum padaku. Jujur aku merasakan sakitnya rasa cemburu yang tak pernah kurasakan sebelumnya, aku pergi dan akan menghilang untuk mencintaimu. Aku akan pergi, bukan berarti aku tak mencintaimu namun aku akan mencari diriku yang bisa kau cintai sampai nanti kau akan dipisahkan oleh waktu. Kini senyumku mulai hilang dalam langkah-langkahku, aku akan mencari senyumku yang hilang saat aku pergi dari penglihatanku padamu.
Continue reading Bidadari pencela part 2

Bidadari Pencela

Mencoba tuk terus berjalan dalam gelapnya malam, melangkah didalam ketidaktahuan yang tak pernah ku coba untuk mencarinya. Gelap, hitam legam dalam penatnya udara dimalam yang panjang, malam yang tak pernah ku jejakkan langkahku dalam buminya. Kulihat senyuman seorang bidadari yang tak sengaja kukenal saat itu, bidadari yang telah lama ku pandangi dari jauh. Ada yang mengatakan bahwa semua yang mengenal bidadari itu selalu menyatakan kesakitan hatinya, tapi aku tak percaya dengan semua perkataan orang lain karena aku tak pernah ada saat bidadari itu menyakiti semua orang. Siang menyambut panasnya udara itu, bidadari yang tak sengaja kukenal mulai mencuri dan menyimpan jebakan yang tak pernah ku sadari adanya. Saat ku sadari semua yang telah disimpannya, aku terjatuh dan aku mulai tertatih dalam penatnya kesalahan yang selalu kulakukan. Tanpa berfikir panjang, aku mencoba memahami arti dari langkahnya, ku coba mengetahui arti dari caranya berucap, dan aku telah benar-benar sadar semua arti dari kehidupannya. Kehidupannya hanya ingin mencoba untuk menjadi seorang yang tegar, tata ucapnya hanya ingin membuat semua orang terkagum-kagum pada dirinya, sosok yang selalu dia bentuk agar semua orang merasa bahwa dialah yang paling bisa membuat semua orang tertarik pada semua yang ada pada dirinya. Entah apa yang kubaca dari semua yang kukenal dalam hidupnya, yang telah ku tahu adalah dia sesosok makhluk yang memiliki kesempurnaan yang ada dalam semua diri wanita. Saat ku tak percaya, bagai hembusan angin dingin yang menusuk semua bagian dari fikiranku. Aku bertanya pada diriku sendiri bahwa semua yang ada dalam kehidupanku adalah semua yang telah tercipta dalam kehidupannya. Bodohnya diriku membuat semua orang tersenyum dalam pemikiran yang dia bentuk sesempuna mungkin, tapi ada yang terlewat saat dia membentuk semuanya. Jati dirku yang tak pernah dia kenal, kalau saja ada sedikit yang ku tampakkan dari semua yang ada dalam jiwaku, pastinya aku akan tenggelam dalam kekaguman yang tak mungkin ku hilangkan. Semuanya berlalu tanpa terasa dalam benakku, bagai awan yang hanya lewat dan menyapa rindangnya pepohonan yang meneduhkan semua orang dalam panasnya siang. Kalau saja malam itu kembali, mungkin aku tak akan pernah hampir jatuh pada hal yang sama sekali tak ku tahu semua maksudnya. Malampun mulai kembali lagi, langit tetap tak memberikan celah untuk semua bintang menampakkan cahayanya. Bulan hanya tertunduk malu melihat semua cahanya ditutupi oleh gelapnya malam yang buruk saat itu, tapi aku akan bukakan semua kegelapan menjadi bintang yang cahayanya berkilau bagi semua orang yang telah mengungkapkan kesakitannya pada bidadari itu.
Continue reading Bidadari Pencela

Curhat part 2

Gelisahku..... Sejenak kutundukkan kepala dalam rasa kebingungan yang amat terdalam, kebingunan yang selalu terjadi dari setiap kekecewaan yang ku alami. Aku tetap berkata pada diriku sendiri tentang apa yang akan aku putuskan dari semua yang menjadi pilihanku, namun tak bisa aku lanjutkan lagi karena semua seakan telah usai walau tak pernah ada awalnya. Mengapa semua ini selalu terjadi, terjadi berulang kali. Kegelisahan yang membuatku ketakutan, kegelisahan yang terus membuatku ragu pada semua yang kulihat. Begitu dalamnya aku terjatuh dalam semua jebakan yang telah ku awali sendiri, kini aku hanya merenungi semua kesalahan yang membuat semuanya hancur. Rasa yang kini aku rasakan adalah rasa dimana semua tidaklah berasal dari semua yang aku rencanakan, dimana semua tak akan mungkin menjadi nyata, dimana semua tak akan aku injak dengan langkahku. Sampai kapanpun aku akan selalu menginjakkan kakiku dalam retaknya tanah impian yang tak akan pernah basah oleh hujan badai sekalipun, the end???? Terfikirkan cara dimana aku ingin menghindar dari semua omong kosong yang telah tuhan berikan padaku, semua janji yang telah diberikan hanya sekedar wacana indah namun tak pernah membuat hasil walau aku terjatuh untuk mendapatkannya. Jujur aku mulai tak menyanggupi semua yang pernah aku lalui dengan berbagai langkah yang aku pijakkan. Aku mulai bosan dengan semua yang telah terjadi berulang kali, coba dengar apa yang aku inginkan............ Ingin ku hilangkan kesan sebuah masa lalu, karena tak mau lagi kuhidup dengan semua masa laluku. Bila masa lalu itu kembalii menjadi waktu yang seutuhnya, maka jadilah sesuatu yang membuat waktuku baru.
Continue reading Curhat part 2

Bercermin Pada Diri

Impian yang tak pernah ku bayangkan telah menjadi sesuatu yang membunuhku, karena semua yang membuatku tak pernah mapu untuk beranjak lagi dari banyaknya kekecewaan dulu. Angin itu telah menusuk sebagian dari tubuhku dan hampir mematahkan seluruh tulang-tulang yang dahulu telah tersusun rapi, anehnya semua itu akan sulit sekali untuk terangkai kembali menjadi kekuatan yang dulu tak tergoyahkan oleh siapapun. Hidup ini telah berwarna kelam setelah adanya senandung yang tak pernah ku lupakan sampai kapanpun dalam langkahku, walaupun dimana saja aku berpijak tapi aku akan selalu terbayang semua yang menjadi awal kekecewaanku pada hati yang selama ini ku jaga dengan seluruh hidupku. Dia datang tak memakai tanda yang biasanya ambulance pakai, dia mendekat tanpa adanya tanda dari alat mendeteksi dragon ball, dia dating dengan tanpa sengaja dalam pagiku, dia dating dengan berbagai macam keindahan diawal hariku, dia mulai dating dan membuat sebuah jebakan untuk ku terjatuh dalam jebakan itu, kemudian dia mulai pergi dalam setiap impian-impian yang sudah mulai kususun untuk semua keindahan dimasa depan. Dari banyaknya huruf yang ku eja dalam hariku, hanya beberapa yang menjadi sebuah nama dalam pikiranku. Aku terjatuh dalam satu nama yang membuat aku bercermin pada diriku sendiri dan pada hidupku, akankah tersadar saat cermin itu mulai retak dan membuat bayangan diri ini tak sempurna seperti dulu. Bercermin pada diri, satu kalimat yang amat bersyarat dalam langkahku. Bersyarat karena aku harus terus mencoba agar diriku ini menjadi seseorang yang dibanggakan oleh ibuku, ada hal yang buat ku tak pernah lepas dari kegilaan ini. Sesuatu yang tak akan pernah orang tak melihatnya dari hari-hariku, karena aku sendiri tak pernah mau melihat semua itu ada dalam setiap langkahku didunia. Mungkin karena egoku yang tak pernah kalah oleh waktu, banyaknya pertengkaran kecil yang bergejolak dalam hatiku untuk memilih jalan yang terbaik untuk langkahku. Sepertinya aku tak akan pernah habis dalam kegilaan ini, rasa lelah dan letih tak pernah ku hiraukan walau akibatnya semua akan kutinggalkan saat langkahku terhenti karena tertegun tidur dalam keletihan yang tak terhingga sakitnya. Aku yang tak akan pernah letih, akan selalu terlihat dalam setiap langkahku…..
Continue reading Bercermin Pada Diri

Curhat part 1

Saat ku tak mampu bertahan lagi, aku hanya bisa merenungi apa yang telah aku tinggalkan setelah penantian panjang itu. Aku merasa bahwa apa yang telah ku tinggalkan adalah anugerah yang tak akan lenyap begitu saja, aku akan selalu ada untukmu walau itu hanya dalam pandangan jauhku. Aku tak akan pernah hilangkan rasa yang ku jaga selama ini, karena aku selalu mengharapkan apa yang telah kau ucapkan saat itu. Bagai bintang yang selalu ada dalam bayanganku, mimpi dan akhir hidupku. Tak akan lepas semua itu meskipun hanya sesaat, kini kau tetap sendiri dan aku menjalani cinta yang lain, namun aku tak akan lelah menantimu sampai habis batas usiaku. Aku butuh kata-kata ajaib yang dapat membuat hidupku lebih bermakna darimu, hanyalah dirimu yang dapat aku nanti. Buat aku tetap kuat menanti semua kata-kata ajaib itu, karena sungguh aku butuh itu dan sungguh aku butuh semua itu. Tetaplah menjadi bintang yang selalu aku pandangi ditiap malam, karena tak akan ada lagi bintang yang dapat mengisi malam-malamku selain bintang pembawa kata-kata ajaib dalam hidupku. Dan saat air mata ini menetespun, kaulah yang membuat aku terbangun dari semua yang terjadi itu. Jika cinta merasuk didalam benakmu, kaukan lakukan semua hal yang gila bahkan kau akan tetap tersenyum dalam apapun keadaanmu. Terlebih lagi bila cintaku telah ada dalam hatimu, maka tanpa kau sadari cinta itu dapat membuatmu menangis dan tertawa. Cinta tak akan bisa diterka dan cinta itu akan tetap ada selamanya, selamanya dalam hidupmu.
Continue reading Curhat part 1

Mahasiswa dan Kepentingannya

Organisasi kemahasiswaan memang sangat perlu adanya, karena sudah terbiasa bila mahasiswa selalu ikut andil dalam perubahan tatanan masyarakat. Selalu kita lihat semua yang dilakukan mahasiswa adalah suatu gebrakan yang baik, karena mahasiswa menjadi wakil dari masyarakat yang menginginkan perubahan. Kita perlu memberikan apresiasi lebih untuk semua pergerakan mahasiswa tersebut, karena semua itu demi kebaikan semua orang dan juga sistem pemerintahan yang lebih baik lagi. Idealisme mahasiswa memang sangat besar tatkala mengacu pada sebuah perubahan yang baik, karena itulah pemikiran mahasiswa akan sangat terbentuk dalam sebuah paradigma perubahan. Dengan adanya catatan diatas, bukan berarti mahasiswa menjadi lahan utama dalam seluruh perubahan menuju kebaikan. Walaupun mengacu pada semua tujuan yang baik, namun semua itu tak akan bernilai bila tak pernah adanya satu tujuan yang tak bersifat kepentingan. Terlalu banyak kelompok yang membawa kepentingannya dalam memberikan aspirasi pada setiap aksi didepan gedung DPRD, lihat saja begitu banyak kelompok yang secara terang-terangan mengkritik kinerja pemerintah dengan membawa kepentingan kelompoknya sekaligus mengibarkan bendera tanda eksistensinya. Sepertinya kepentingan masyarakat yang harusnya dikedepankan malah tertutupi oleh kepentingan sebuah golongan, hal yang unik sekali bila setiap melihat demonstrasi selalu berbeda-beda bendera. Memang hal yang amat wajar, namun hal seperti ini lama kelamaan menjadi suatu kebiasaan ajang persaingan setiap kelompok. Kita lihat yang lebih dekat, lihat disetiap kampus terdapat banyak sekali bendera organisasi kemahasiswaan yang berkibar ketika aksi didepan gedung rektorat untuk menuntut perubahan. Anehnya, semua tuntutan itu berbeda jenisnya. Itu berarti persatuan dari pergerakan mahasiswa tidak ada, karena memang kepentingan kelompok yang dibawa. Kita lihat disekeliling kelompok-kelompok yang aksi, terlihat lalu-lalang mahasiswa yang hanya sekedar menonton pertunjukan orang berteriak tanpa sebuah pengertian. Sungguh ironis, kepentingan seluruh mahasiswa ditunjukan oleh mahasiswa yang aksi menuntut keadilan namun tidak semua mahasiswa yang tahu apa yang dituntut dalam aksi tersebut. Bukan berarti mahasiswa yang tidak tahu itu tidak mengerti, namun karena tidak adanya transparansi sebuah kelompok dalam aksinya pada seluruh mahasiswa. Bukan karena mahasiswa yang hanya mondar mandir menonton tidak mengerti, namun sepertinya merasa percuma melihat orang berteriak bila hanya memperlihatkan eksistensinya. Tidak banyak tuntutan yang didengarkan setelah aksi, kebanyakan hanya menjadi janji-janji belaka. Alasannya karena pemerintahpun merasa sudah terbiasa dengan berbagai tuntutan tersebut, maka akhirnya seringkali pergerakan mahasiswa itu terus ada. Andai warga negara tahu semua yang harusnya terjadi pada negaranya, mungkin akan lebih baik.
Continue reading Mahasiswa dan Kepentingannya

Lagu Malam (curhatku)

Mulai sedih dan menyedihkan dalam malam, aku sedih dalam kesunyian yang tak pernah terbantahkan oleh emosi yang tak kunjung surut. Wahai malam yang selalu memuja bulan, kemudian terus membalut dan menyelimuti malam indah ini. Kupersembahkan sebuah lagu malam yang tak akan pernah terlupakan oleh bintang, namun apa yang akan ku pilih dari semua bintang terselimuti sinaran bulan malam ini. Aku merangkak masuk dalam kegelapan yang tak akan pernah tersinari cahaya itu, meraba-raba seluruh kesunyian yang terus mengharapkan sebuah cahaya malam dalam kesunyian ini. Teriak dan terjebak dalam perihnya kesunyian dimalam yang mulai gelap gulita ini, teruskanlah apa yang menjadikan semua kenanganku melegam dalam malam sunyi ini. Apa itu yang terus saja mengganggu semua yang aku inginkan? Ingatkah pada sebuah janji persahabatan yang tak akan ternoda oleh rasa cinta pada sesama makhluk berakal ini?? Apa yang akan kau teruskan dari perasaan yang tak kunjung usai perihnya?? Dan cukup pada semua bintang yang membayangi cahaya bulan. Kemuadian, terjadikah semua kenangan indah pada malam yang sunyi dibalut cahaya bulan itu akan terlintas dalam pikiranku. Hatiku, mulai merasa semua yang telah terjadi tak akan mungkin bisa ku harapkan walau merangkak meraih kepahitan. Tiada lagi rasa yang membuat aku menganggapmu teman, sahabat, ataupun yang akhirnya kau minta menjadi kawan. Tak bisa lebih dari itu semua yang ku harapkan, walau aku berkata semua akan kau akhiri sampai aku retak bak bejana yang selalu terhias dalam kesunyian malam. Kini, sudikah kau terima semua kenangan yang mungkin kau lupakan sejenak dalam anganmu. Akulah yang harus kau pilih, karena semua yang membuat kau bahagia adalah semua yang terjadi pada diriku. Setelah perpisahan yang terjadi itu, malamku memberikan cerita yang amat pahit. Enggankah kau memberi sebuah kesempatan yang tak akan kau beri pada hati yang lain, mungkinkah kau hanya mencari kebahagiaan untuk melupakanku dan menghilangkan bayangan cinta pertamamu. Ku tetap akan persembahkan sebuah lagu malam, tak akan pernah hilang dalam semua keinginanku.
Continue reading Lagu Malam (curhatku)

Asiknya Nulis Politik

Menjadi jurnalis, bukan sebuah mimpi yang harus dikejar namun suatu kenyataan yang harus benar-benar dihadapi. Tak ada alasan untuk membantah semua kenyataan, namun hanya ada langkah yang harus tetap dilewati dengan semua kekuatan yang ada. Terlahir menjadi seorang yang melihat hidup dari sebuah tulisan, memandang tantangan dari sebuah kalimat, kemudian melihat semua sejarah dari cerita. Tak terasa berat bila semua itu disebut sebagai hidup yang penuh tantangan, bukan suatu tantangan yang sulit dilewati namun sebuah pertualangan yang akan meringankan langkah untuk menapaki semua peristiwa hidup yang tak semua orang dapat melewatinya. Tak terasa waktu telah lama berlalu, mulai dari berusaha dapat memegang kamera foto sampai pada membiasakan diri pada kamera video. Tak terasa waktu telah memberikan pelajaran, mengenal cara merubah foto menjadi pesan sampai membuat video menjadi sebuah cerita. Tak terasa waktu telah memberikan segalanya, mulai dari membaca pesan kemudian kini menjadi pembuat pesan. Dan ternyata semua pelajaran itu memberikan visi hidup, bahwa tak masalah tidak menjadi seorang jurnalis karena hidup seorang itu tak akan sama jalannya. Akhirnya, jalan yang lebih cocok akan sangat mendekati pada kenikmatan melangkahkan kaki pada suatu hal yang orang anggap kotor, yaitu politik. Jangan sangka menjadi seorang politikus itu mudah, hanya memberi janji lalu mendapat kepercayaan yang penuh. Tidak semudah itu, karena basic komunikasi yang sangat besar akan sangat dibutuhkan dalam hal ini. Tidak akan ada seorang kepala daerah bila ia tak bisa berkomunikasi dengan baik dalam setiap kampanyenya, tidak akan ada seorang caleg mendapatkan suara banyak bila tak bisa berkomunikasi secara efektif pada semua masyarakat. Inilah yang menjadi sebuah tantangan dalam hidup, mempengaruhi semua orang adalah cara dimana kita dapat dipercaya. Seperti halnya seorang jurnalis yang menyampaikan pesan dan pesan itu dapat dipercaya, karena kekuatan pesan yang dapat merubah pemikiran semua orang. Pernah mendengar bahwa sebuah kata dapat merubah dunia? Hanya sebuah kata? Disinilah kekuatan sebuah kata diperjualbelikan, bila sebuah kata yang dikeluarkan hanya sebatas kebohongan maka akan sangat memberikan pengarush yang sangat buruk dalam kehidupan. Tapi apakah pernah berfikir saat kita menyampaikan pesan dalam kata-kata yang baik akan memberikan efek yang baik pula? Jawabannya, coba saja kita berkomunikasi dengan baik. Politik bukan jalan hidup yang instan, namun politik menjadikan jalan hidup semakin menantang. Jangan dikira semua selebritis menjalani kehidupan politik yang disebut “instan” itu mudah, mereka harus menjalin komunikasi yang sangat baik disaat menjalani kehidupan barunya. Pada akhirnya mereka menikmati perjalanan hidup yang membuat mereka terkejut, karena hidup dalam dunia politik adalah hidup yang sebenarnya. Alasannya, hidup dalam dunia politik memiliki kesamaan dengan menulis. Dunia politik memberikan kesempatan semua orang untuk menawarkan loyalitas dan kemampuan dalam me-manage waktu mempengaruhi semua orang, karena setiap kata yang diucapkan harus mampu menguasai komunikannya. Coba samakan mempengaruhi orang dengan pesan dalam tulisan, tujuannya adalah mendapatkan feedback yang baik. Coba jalan disisi yang lain, ada beberapa kemungkinan yang bisa kita dapatkan dalam 2 sisi diatas. Menulis dapat mempengaruhi orang lain, kemudian hidup dalam dunia politik juga akan berjalan pada tujuan mempengaruhi orang lain. Ternyata keduanya dapat dijalani dengan sangat mudah, karena keduanya memberikan jalan mempengaruhi orang lain dengan cara yang hampir sama. Bagaimana bila menjadi penulis tentang dunia politik? Atau menjadi pengamat politik? Bahkan menjadi jurnalis politik? Jawabannya bisa apa saja, dan alasannya dapat menjadi apa saja. Tapi menyenangkan menjadi penulis tentang dunia politik dan juga menyenangkan menjadi pengamat politik kemudian sangat hebat bila menjadi jurnalis politik. Menjadi penulis tentang dunia politik, adalah sebuah penghargaan bagi seorang penulis, karena kita bisa menjadikan semua tulisan kita sebuah cerita dari masa lalu. Mengapa dari masa lalu? Alasannya adalah kita hidup sering melihat sejarah, coba kita ingat saat masih sekolah selalu dijejali dengan sejarah yang tak tahu nilai kebenarannya. Bila kita menjadi seorang penulis tentang dunia politik pasti kehidupan sejarah itu dapat kita ketahui dari sisi politik, maka bukan hanya sejarah tapi juga orang-orang yang bersangkutan akan terseret pada sejarah yang belum kita kenal. Mengapa politik? Karena hidup didunia ini penuh politik, lihat saja saat Soeharto menjadi penguasa negri ini selama 32 tahun. Apakah terdapat unsur politik atau karna kepandaian yang dimilikinya? Nah itu bisa kita cari lagi sampai tahu seperti apa dahulu. Menjadi pengamat politik, adalah salah satu cara kita dapat mengetahui alur yang akan kita tempuh pada regenerasi perjalanan negar kita. Alasannya, ada pada waktu 5 tahun kita hidup dengan karakter seorang penguasa negri ini. Pernah merasakan bagaimana bedanya hidup dizaman Megawati menjadi presiden dan SBY dikala menjadi presiden? Pasti tahu bedanya, karena akan terasa pada bagaimana efek pada kesejahteraan masyarakt pada waktu itu. Disaat kita mengamati tujuan dari orang-orang penting seperti tadi, maka kita akan kembali mengamati betapa besarnya pengaruh politik yang mereka miliki. Sangat besar kemungkinan yang terjadi, bila sistem pemerintahan akan bergantung pada tujuan partai politik. Dari sanalah kita bisa belajar menjadi peramal, tapi bukan peramal hidup seperti yang ada di tv. Menjadi peramal bagaimana memperkirakan sistem politik yang akan berjalan bila penguasanya berbeda, karena tipe yang berbeda dari setiap sistem politik. Menjadi jurnalis politik, adalah kesempatan kita untuk mengetahui karakter orang yang memiliki kepentingan. Alasannya, orang bilang para politisi itu pintar mempengaruhi semua orang. Benarkah? Menjadi jurnalis khusus rubrik tentang politik sangat menyenangkan, karena kita berjalan pada arus yang lurus. Maksudnya, kita mencari semua kemungkinan yang terjadi dalam dunia politik. Seperti, tujuan dari partai politik, kaderisasi partai politik dan hal-hal menarik yang lainnya. Dan banyak kasus-kasus korupsi yang menyeret pada partai politik, kebijakan partai politik, ataupun pada sistem partai politik yang diterapkan pada pemerintahannya. Bagaimana menurut anda? Manakah yang menarik? Silahkan dicoba dengan semua keseriusan dalam diri kita, tidak semuanya menjadi instan. Semua orang memiliki jalannya masing- masing, dan jalan itu sudah tentu dapat dipertanggungjawabkan disaat-saat yang genting. Namun yang perlu diingat adalah kita hidup didunia ini penuh dengan karya politik ciptaan kita sendiri, maka kita sebagai manusia dapat disebut Zon Politicon. Politik ada disetiap helaan nafas kita, maka dari itu politik selalu mengelilingi langkah kita dan kita tidak dapa menghindarinya.
Continue reading Asiknya Nulis Politik

Politik dan Majalengka

Komunikasi politik berlaku disini, komunikasi yang dapat membuat orang memiliki kekuasaan dengan dukungan yang meluap dari dukungan yang biasa. Komunikasi ini hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang tak kenal lelah membujuk pihak lain, bagaimanapun caranya terdapat suatu hal yang sangat luar biasa dari hasil komunikasi politik ini. Kita fokuskan pada salah satu daerah yang mengalami realita komunikasi politik tersebut. Kepala daerah saat ini, H. Sutrisno, SE, M.Si yang telah menjabat dari tahun 2009 lalu, mulai mencari dukungan-dukungan dari berbagai partai politik pesaingnya. Bupati yang saat ini menjadi aktivis dari salah satu Partai Politik besar di Indonesia, yaitu PDIP. Merambah sampai pada partai-partai politik lainnya, seperti GOLKAR, PPP, PKS dan partai-partai politik kecil. Pergerakan yang dibuat oleh bupati saat ini sangat tercium sekali oleh pihak lain, sampai pada mencuatnya isu bahwa pasangan bupati dan wakil bupati tidak akan menjadi tandem terbaik lagi untuk periode mendatang. Mungkin PDIP telah memiliki strategi yang lebih jitu untuk tidak mengikutsertakan wakil bupati saat ini yaitu, H. Karna Sobahi, M.Pd pada pemilihan kepala daerah selanjutnya. Memang realita yang ada sekarang, setiap pejabat Dinas yang menjadi kawan dari Bupati akan sangat mudah untuk mendapatkan posisi yang lebih menguntungkan. Sedangkan yang tidak sefaham dengan Bupati akan dengan mudah digeser dari jabatannya, seperti pada hasil resufle beberapa waktu lalu. Ini menjadi strategi politik yang dapat mengamankan posisi kursi M-1 (Majalengka 1) atau disebut Bupati, dari sinilah dukungan seperti pemilihan tahun sebelumnya dapat digapai kembali untuk menjadi orang nomor 1 Di Kabupaten Majalengka. Tapi apakah dengan jadinya pemimpin yang telah menghasilkan sesuatu yang tidak real, tetap menjadi panutan warga Majalengka untuk memilih pemimpin periode mendatang?? Mungkin hanya sebagian orang yang berpendapat bahwa keadaan pemerintahan pada masa bupati sekarang baik-baik saja, namun melihat dari fenomena yang terjadi adalah cenderungnya semua kalangan politis lebih mendekat pada pihak bupati. Sekarang kemana peranan Wakil Bupati yang sangat independent itu?? Kita sebaiknya tahu bahwa wakil bupati saat ini mulai digoyahkan oleh beberapa pihak yang mencium gerakan kecil untuk menjadi orang pertama di majalengka. Sangat ironis sekali dengan isu-isu seperti itu, seperti saat isu SBY akan mencari pengganti tandem untuk pemilu tahun 2009. Saat itu Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah mulai mencari tandem sama seperti SBY, bukan karena rasa kecewa tapi karena ingin menjadi orang nomor 1 di Republik Indonesia. Maka digandenglah orang nomor 1 GERINDRA, yang tak lain adalah Prabowo. Walau hanya partai politik baru dan menjadi perintis, namun pergerakan GERINDRA sendiri sangat di intens untuk menggalang suara. Akhirnya menuai kekalahanpun tetap menjadi langkah yang hebat bagi GOLKAR yang mengusung nama Jusuf Kalla dan Prabowo saat itu. Sedikit menyamakan antara pemerintahan SBY dengan Sutrisno, keduanya sedang mencari tandem baru walau pada beda masa.perbedaan keduanya pun sangat kontras beda warna, SBY dengan biru Demokratnya dan Sutrisno dengan merah PDIP nya. Memang berlawanan arah, namun hanya sekedar membandingkan saja dari strategi yang hampir sama tersebut. Mari kita lebih fokus pada strategi kedua orang yang berpengaruh di majalengka ini, pastinya kedua orang ini memilih partai politik yang dapat suara lebih banyak untuk pemilu tahun berikutnya. H. Sutrisno pastinya tidak mau melihat partai-partai kecil, arahannya pasti pada GOLKAR dan PPP. Suara yang sangat memenuhi nilai sebuah kemenangan terdapat pada GOLKAR yang periode kemarin berhasil menjadi peringkat kedua terbanyak dalam pemilihan legislatif, namun pihak GOLKAR sendiri tidak mau bila hanya menjadi orang kedua di majalengka. Sama halnya dengan PPP yang tetap ingin mengusung diri menjadi orang pertama, karena tujuan dari partai politik disana adalah orang pertama selama itu ada partai politik lain yang ingin menjadi orang pertama. Berbeda dengan Wakil Bupati, H. Karna Sobahi, yang berasal dari orang independent atau tak memiliki unsur partai politik. Bisa saja perputaran strategi akan dilancarkan oleh dua partai politik tadi untuk menjadi orang kedua, karena selama itu bukan dari partai politik pastinya sistem pemerintahan tidak akan ditanggung oleh warna yang menaungi sang orang pertama. Wabup sendiri ingin menjadi orang pertama di majalengka dengan semua tujuannya pada kemajuan pendidikan, maklum saja karena dengan pengalamannya sebagai Kepala Dinas Pendidikan pemerintahan Hj. Tuti berhasil menjadikan Kab. Majalengka unggul dalam kawasan pendidikannya. Namun bagaimanapun seorang independent akan sangat mudah untuk dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan partai politik, seperti kedua partai politik diatas yang mau mendampingi sosok independent tersebut. Kita lihat saja apa yang akan terjadi dalam persaingan partai poitik versus independent pada episode pemilu mendatang.
Continue reading Politik dan Majalengka

Dinasti Politik


Keberadaan sistem politik di indonesia selalu menjadi topik hangat dalam semua warna perpolitikan, karena eksistensi pemegang dan pengguna politikpun beragam. Kekuasaan yang terbatas dengan waktu menjadi satu pembatas yang sangat kuat, dengan hanya 2 periode kekuasaan di daerah ataupun negara sangat diperhitungkan bila seorang warga negara memiliki hak mencalonkan diri. Begitu hangatnya diperbincangkan tentang Politik Dinasti akhir-akhir ini, bahkan dalam RUU PILKADA dicantumkan bahwasannya istri/suami, anak/menantu, bapak, kakak/adik dilarang mencalonkan diri untuk menjadi kepala daerah. Sungguh mengekang hak asasi seseorang berkarir dalam dunia politik, bila itu terjadi maka akan adanya banyak pertentangan. Bila kita lihat lebih dalam, memang banyak sekali terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Namun itu wajar bila kualitasnya sama dengan apa yang telah dilakukan pendahulunya, coba kita tanya pada beberapa daerah yang merasakan hal seperti itu, apa ada alasan yang membuat tatanan masyarakat lebih buruk setelah kekuasaan atau kepemimpinan salah satu anggota keluarga menggantikan pendahulunya. Alasan yang rasional bila kerabat menjadi pengganti kepala daerah diperiode berikutnya karena dipercaya oleh masyarakat, mengapa disebut dipercaya karena peserta memilihpun bukan hanya berasal dari kerabatnya, tapi seluruh warga daerah yang tidak emiliki status kerabat atau hubungan darah keluarga. Dari sinipun kita dapat sedikit menyimpulkan, bahwa kepala daerah terpilih bukan karena adanya nepotisme dalam skala pemilihan. Tentunya karena suara pemilih bukan hanya mengandalkan suara dari kerabat, warga negara Indonesia itu mencapai sekitar 257.516.167 jiwa maka tidak dapat dipungkiri bila popularitas seseorang itu akan menjadi kunci kesuksesan dalam sebuah pemilihan. Salah satu dari isi RUU tersebut juga menyebutkan bahwa wakil kepala daerah haruslah terpilih dari PNS berkarir, karena terdapat banyak sekali konflik yang mengakibatkan sistem birokrasi mendapatkan efek negatif dari konflik tersebut. Berdasarkan catatan Kemendagri, dari 324 Pemilukada hanya 24 pasang calon kepala daerah dan wakilnya saja yang maju lagi sebagai pasangan incumben. Ini bukanlah masalah yang besar, karena kecocokan pasangan itu tidak harus didasarkan pada pertahanan atau tidaknya mereka mencalonkan bersama kembali. Toh sama saja bila pasangan tersebut maju karena memiliki catatan buruk dan saling menutupi, maka dari itu tidak ada alasan yang kuat bila semua alsan tersebut menjadi pertimbangan wakil kepala daerah harus terpilih dari PNS berkarir. Resiko dan efek negatif yang sangat besar bila wakil kepala daerah terpilih dari PNS dan dapat dengan mudah dimanfaatkan, maka kekuasaan satu tangan akan lebih mudah dilakukan oleh kepala daerah yang memiliki wakil seperti itu. Apalagi terdapat opsi kalau wakil kepala daerah dapat terpilih lebih dari satu, dengan alasan kebutuhan jumlah pimpinan di setiap daerah. Dari aspek inilah konflik-konflik akan lebih mudah terjadi, karena lebih banyak kepala maka akan lebih banyak pula pemikiran yang berbeda. Alasannya, PNS pun tidak dapat dianggap tidak mengerti cara berpolitik yang menguntungkan bagi dirinya sendiri. Jabatan Wakil Kepala Daerah itu sangat besar bila ditangani oleh pejabat yang berdiri dipemerintahan sebagai PNS, lebih cocok bila ditangani oleh politisi yang memiliki tujuan membangun koalisi yang baik. Tentu saja kita dapat membandingkan bila orang yang tidak tahu apa-apa menjadi seorang penguasa kedua setelah kepala daerah memegang tanggungjawab yang besar, maka akan senantiasa memberikan kejutan yang tidak sebaik dari pemilik kelebihan khusus dalam ilmu politik. Walaupun kita menganggap kalau ini adalah Politik Dinasti, namun bila memberikan hasil positif bagi masyarakat maka apa salahnya. Bagaimanapun politik memberikan suatu warna yang luar biasa bagi kehidupan masyarakat, karena yang harus kita tau adalah masyarakat tidak akan memikirkan sistem politik tapi akan lebih berharap pada kesejahteraan hidupnya. Seperti, kesehatan gratis, pendidikan gratis dan semua aspek yang dapat mensejahterakan kehidupannya. Hak politik semua warga negara itu sangat penting, disaat satu badan yang menjadi penguasa selama-lamanya akan menjadi pintu cahaya bagi kelangsungan masyarakat indonesia maka tidak menjadi hambatan untuk terus berkuasa. Apalah arti dari sebuah peraturan kalau hanya menjadikan sebab masyarakat banyak berkeluh kesah pada negaranya, maka dari itu semua yang terjadi pada kehidupan warga negara tergantung pada siapa yang sesungguhnya pantas menjadi pemimpinnya.
Continue reading Dinasti Politik

Wednesday, 27 March 2013

Organisasi Daerah

Mahasiswa sudah hakikatnya sebagai Agen Sosial of Change atau sebagi agen perubah sosial masyarakat, jelas sudah manfaat mahasiswa untuk mengabdikan dirinya pada sebuah tatanan masyarakat. Ada yang amat unik dalam keberjalanan menjadi mahasiswa, sudah menjadi kebiasaan bila mahasiswa diam pada 2 karakter yang berbeda. Dua pilihan ini saling bertolak belakang dari setiap aspeknya, yaitu seorang Study Oriented atau mahasiswa yang fokus kuliah dan maha aktifis dalam organisasi. Kini kita bagi dengan 2 penjelasan, pertama adalah Stu Kedua, seorang aktifis yang sering kali kita dengar menjungjung tinggi sebuah nama keadilan untuk suatu kesejahteraan. Ini membuktikan betapa idealnya sosok mahasiswa belakangan ini, namun terkadang akan sangat bertolak belakang dengan sosok mahasiswa diatas. Seorang aktifis kadang melupakan tugasnya sebagai pencari ilmu, karena saking asyiknya dengan semua persoalan keadilan yang harus ia selesaikan. Dari paparan 2 karakter diatas, maka kita simpulkan saja dengan sebuah kata “berbeda cara hidupnya”. Ada yang benar-benar unik disaat kita gabungkan kedua karakter tersebut, maka akan menjadi karakter mahasiswa yang sangat-sangat ideal. Namun jarang sekali mahasiswa seperti itu, karena memang hidup adalah sebuah pilihan yang berat. Kini kita membahas diluar dua kehidupan karakter-karakter tersebut, kembali pada fungsi Agent Sosial Of Change yang berarti menjadikan mahasiswa sebagai pelajar tingkat pemahamannya tinggi. Pengabdian terhadap masyarakat menjadi harga mati bagi mahasiswa, karena menjadikan mahasiswa sebagai harapan masa depan masyarakat dalam membentuk tatanan masyarakat yang lebih baik lagi. Semua organisasi tentunya memiliki berbagai macam tujuan untuk perkembangan masyarakat yang amat baik, namun dengan berbagai cara yang sangat berbeda. Dari sinilah dapat kita lihat mana oranisasi yang menjunjung tinggi semua aspek kebaikan untuk masyarakat nanti, karena dengan inilah masyarakat memiliki seorang mediator yang mampu memberian perubahan-perubahan yang baru. Kita kerucutkan pada nama Organisasi Daerah yang menjadi wakil dari masyarakat untuk merubah tatanan masyarakat yang baik didaerahnya. Sangat banyak sekali bila kita melihat disetiap universitas terdapat nama Organisasi Daerah, namun apa semua itu tidak berunsurkan peranan politik yang menggangu fungsi? Mari kita bahas disini. Kehidupan politik memang sudah kita jalani dari mulai kita menginjakan kaki didunia ini, namun kita juga harus memilah dan memilih mana yang harusnya kita pilih. Kehidupan berpolitik dalam berorganisasi tetap harus kita jalani, namun alangkah lebih baiknya bila kepentingan politik tidak kita campur adukkan pada sebuah kepentingan untuk masyarakat. Organisasi daerah adalah organisasi ideal untuk menjadikan diri sebagai Agent Sosial Of Change, karena akan sangat dekat ranah pencapaiannya dengan masyarakat. Salah satu buktinya adalah terus mengadakan setiap kegiatan untuk memajukan daerahnya, seperti dilingkungan sekolah ataupun bakti pada masyarakat. Inilah yang dilihat dari idealnya Organisasi Daerah tanpa Kepentingan Politik, karena ironis sekali bila sebuah organisasi menjadi alat politik. Sangat harus dijauhi dari semua kepentingan tersebut bila ingin menjadi perubah sosial, maka dari itu ada yang membuat Organisasi daerah sangat unggul dari semua organisasi yang ada.

dy Oriented yang tidak pernah mmau tahu apa yang terjadi dengan sistem keorganisasian mahasiswa dikampus. Ia hanya bergelut dengan prestasi yang harus ia capai dalam belajar, namun tak pernah mau tahu dengan kehidupan eksternal kampus dalam dunia organisasi. Menganggap semua pergerakan mahasiswa diluar itu hanya sebatas eksistensi yang kosong, belum tentu semua pergerakan itu dapat menjadi titik kesuksesan dimasa depan.
Continue reading Organisasi Daerah

Generasi Berpolitik

Manusia adalah makhluk yang sangat cerdas, karena itu manusia dapat cepat berfikir bila telah berada dalam titik jenuh. Hebatnya manusia adalah selalu mendapatkan berbagai alasan dari setiap tingkah lakunya, namun tetap saja manusia tak akan mendapatkan jawaban bila terus menyampaikan alasan-alasan yang memberikan ketidakberdayaan menyelesaikan masalah. Otak manusia memiliki banyak sekali syaraf untuk selalu melakukan apapun kehendaknya, namun bila tidak bisa mengontrol dirinya sendiri maka senantiasa akan salah memilih semua hal yang penting ataupun tidak penting bagi dirinya sendiri. Termasuk menggunakan caranya berpikir politik, sudah menjadi bagian dari tatanan pemikiran manusia bila berpikir politik. Tidak usah jauh membayangkan pada kehidupan politik negara kita, tapi coba lihat semua yang kita lakukan semata-mata dengan cara berpolitik. Tidak perlu kuliah di jurusan politik karena dari mulai kita kecilpun sudah berlaku politik, namun memang tidak selengkap apa yang didapat dari belajar di jurusan politik. Berpikir politik sepertinya sudah menjangkit seluruh pikiran manusia, karena dalam melakukan hal apapun selalu memakai unsur politik. Alasannya adalah sebuah kepentingan, kepentingan yang harus terpenuhi. Terlepas itu kepentingan pribadi ataupun kepentingan sebuah golongan, tapi semua itu tetap ada pada sebuah pemikiran politik. Pada era tehnologi ini mungkin sudah terlahir para generasi-generasi berpolitik dikalangan mahasiswa, karena segalanya terus berkaitan dengan kepentingan-kepentingan yang meluas jangkauannya. Lihat saja banyak sekali organisasi mahasiswa yang mengatas namakan persatuan mahasiswa, namun tetap saja didalamnya terdapat kepentingan-kepentingan suatu golongan. Silahkan amati sendiri dari berbagai organisasi tersebut, karena banyak orang mengatakan bahwa dengan berorgansasilah seorang manusia mendapatkan titik pemahamannya. Sepertinya itu menjadi alasan mengapa bila ada aksi atau demonstrasi selalu berbeda-beda kelompoknya, itu karena setiap kelompok membawa kepentingan-kepentingannya sendiri. Pernah kita bayangkan bila suara yang berbeda itu menjadi satu suara?? Agak sulit juga bila bayangan indah itu terjadi. Ada kesimpulan sementara, yaitu generasi muda sekarang telah menjadi generasi berpolitik. Kata yang terdengar hebat namun sepertinya tetap digerakan oleh sebuah kepentingan yang akan memberikan keuntungannya sendiri. Diatas nilai hebat, semua generasi berpolitik ini akan senantiasa menikmati kepentingannya bila telah terpenuhi. Generasi berpolitik ini menjadi generasi yang pintar melontarkan alasan dan kritikan pada semua yang dianggapnya tidak baik, karena memang memegang teguh semua kepentingannya. Dalam kehidupan perkuliahanpun tidak jarang orang memakai politik, seperti dalam mengerjakan tugas-tugas perkuliahannya, meninggalkan waktu kuliah dan lebih mementingkan kebutuhannya. Ada yang sangat unik bila kita memperhatikan semua hal tentang organisasi ekstra kemahasiswaan, karena banyak mengandung peran-peran berpolitik didalamnya. Banyak organisasi daerah yang menjunjung nama daerahnya untuk memberikan perubahan yang baik, tapi tetap saja menginginkan feedback yang menguntungkan bagi kelompoknya. Lihat saat hari anti korupsi dan HAM sedunia, banyak sekali mahasiswa aksi didepan pemerintahan daerahnya menuntut pemberantasan korupsi dengan alasan rakyat harus mengetahui transparansi dari pemerintah. Dengan alasan itu aksi berjalan mengatasnamakan kepentingan masyarakat, namun lihat apakah semua itu sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat?? Tidak, karena mereka tetap membawa kepentingannya sendiri. Generasi berpolitik yang sangat miris tujuannya, karena eksistensi dan popularitas kelompoknya saja. Tidak banyak orang menghampiri kepentingan-kepentingan politik untuk mendapatkan perhatian, karena kembali pada apa yang menjadi keuntungannya. Orang-orang ini sangat cerdas menggunakan komunikasi politik dan politik komunikasinya. Sangat mudah, karena hanya dengan berpikir lebih politik maka kita dapat menjadi pakar politik yang hanya memiliki pemikirannya saja. Kini, bisakah kalangan mahasiswa lebih mengontrol kepentingannya untuk tujuan awal menjadi mahasiswa. Agent Sosial of Change, kata-kata itu pasti sering didengarkan namun lambat laun terlupakan. Berbakti pada masyarakat adalah tujuan yang lebih baik dari pada berpikir politis yang tak akan habis.
Continue reading Generasi Berpolitik

Kalo Politisi Sakit Hati (2010)

Kekuasaan selalu menjadi hal yang sangat berharga bagi manusia yang ingin berpolitik, kebanyakan orang menganggap eksistensi dari sebuah keaktifan adalah menjadi penguasa. Tidak cukup dengan satu periode, tapi periode berikutnyapu harus tetap menjadi seorang pemimpin yang disebut penguasa. Ini terjadi pada beberapa daerah yang pemimpinnya ingin terus menjadi pemimpin, dengan alasan melanjutkan program kerja daerah tersebut sampai tuntas. Diluar kepentingan masyarakat dan kesejahteraannya, para pemimpin ini justru kebeanyakan mementingkan kepentingannya sendiri dengan terus menjadi orang nomor satu didunianya. Walaupun ruang lingkupnya yang kecil, namun kepemimpinan disebuah daerah akan sangat menentukan pada kepentingan yang lebih besar artinya bagi orang-orang yang berada diranah lebih atas. Komunikasi politik memang haruslah berlaku disini, komunikasi yang dapat membuat orang memiliki kekuasaan dengan dukungan yang meluap dari dukungan yang biasa. Komunikasi ini hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang tak kenal lelah membujuk pihak lain, bagaimanapun caranya terdapat suatu hal yang sangat luar biasa dari hasil komuniaksi politik ini. Sakit hati dan loyalitas dapat dipertaruhkan dalam sebuah rangkaian hisup sebagai politisi, mengapa harus ada dua sisi dalam hidup berpolitik?? Karena memang semua hal yang berhubungan dengan politik adalah nyata bentuknya dengan arti bertahan hidup atau mempertahankan hidup. Bertahan hidup artinya mempertahankan sebuah partai politik untuk tetap hidup dan tetap bersaing dengan partai-partai politk lainnya, sedangkan mempertahankan hidup adalah bertahan agar individu tidak menjadi orang yang terlihat mati karena tidak bisa bertahan hidup. Politik memang amatlah dekat dengan sebuah persaingan, apalagi di zaman sekarang politik dijadikan sebagai alat adu ilmu strategi untuk mendapatkan sebuah kekuasaan dalam hal apapun. Orang yang menang akan lebih berkuasa dibandingkan dengan orang yang mengalami kekalahan, namun ironisnya seorang yang kalah dalam politik akan senantiasa menjadi orang yang ditakuti oleh yang menang. Bukan berarti akan menjatuhkan sebuah badan politik, tapi akan terus menjadi pesaing dengan jalan mengawali ancaman dari sebuah badan baru. Hal ini banyak sekali terjadi dikalangan politisi atas, seperti contohnya disaat SBY menjadi pesaing Megawati pada pemilu 2004. Saat itu banyak sekali yang menganggap bahwa SBY telah dibuat sakit hati oleh Megawati sehingga efeknya membentuk masyarakat berfikir bahwa SBY adalah orang yang harus didukung, karena kekecewaan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Megawati saat itu. SBY menjadi trend baru dari sosok pemimpin indonesia dengan pola dia berbicara, sampai pada hasilnya pemerintahan SBY sangat intens dengan kasus-kasus korupsi yang ditemukannya. Alhasil, banyak masyarakat menganggap bahwa pemerintahan SBY lebih baik dari pemerintahan sebelumnya. Dapat disimpulkan bahwa orang yang dapat menghancurkan sebuah kekuasaan adalah orang yang sakit hati, bahkan kalau dilihat dari efek sakit hati SBY hasilnya sangat menakjubkan sampai pada jabatan Presiden RI dalam dua periode ini. Seseorang yang menang memang menjadi unggulan, tapi dengan keunggulan itu bisa membuat celah orang yang kalah sangat mudah menbaca pergerakan sang pemenang. Pada saat inipun bisa kita lihat dari sisi partai politik besar lainnya seperti GOLKAR. Dua orang yang amat berpengaruh di GOLKAR yaitu Abu Rizal Bakrie dan Surya Paloh, menjadi pesaing terkuat dalam bursa pemilihan calon ketua GOLKAR. Kedua menjadi orang yang sangat diunggulkan, bagaimana tidak dengan kapasistas kekayaan yang diatas rata-rata dan memiliki media sendiri akan sangat mudah untuk menaikan namanya masing-masing untuk bursa pencalonan tersebut. Banyak yang mengira kalau keduanya akan berimbang, namun kenyataannya setiap persaingan selalu ada pemenang dan pecundang. Semua orang tahu bahwa Ichal (sebutan Abu Rizal) menjadi pemenang dalam persaingan tersebut, menyisikan kekuatan sebesar Surya Paloh. Tak ada yang mengira setelah persaingan tersebut akan terjadi dua kubu yang berbeda, disaat Surya Paloh lebih memilih untuk mundur dari Partai Politik yang telah membesarkan namanya dan memili untuk terjun diluar tanpa embel-embel kuning kebanggaan. Sosok sakit hati yang tak mau cepat dianggap mati, maka mempertahankan harga diri menjadi harga mati untuk tetap bertahan hidup didunia politik. Mungkin kita pernah mendengar nama Nasional Demorat yang orang bilang sebagai OrMas, namun apa yang terjadi sekarang sangat berbeda karena Ormas yang sering orang sebut itu adalah kaderisasi dari sebuah Partai Politik baru yang akan senantiasa menjadi ancaman semua partai politik termasuk GOLKAR. Pergerakan yang dilakukan oleh Surya Paloh ini dianggap wajar, karena rasa kekecewaannya terhadap GOLKAR harus ia balas dengan menjadi pesaing kuat untuk GOLKAR diperiode selanjutnya. Nama Partai Nasional Demokrat memang belum terlihat gerak gerik dalam menatap pemilu 2014 mendatang, namun perlu diwaspadai kalau pendukungnya sangat banyak termasuk orang-orang yang iktu sakit hati dengan tersisihnya Surya Paloh dalam perebutan kursi pertama Partai GOLKAR tersebut. Kita akan membuktikan sendiri pada pemilu mendatang siapa yang akan menjadi pemenang dari persaingan jilid 2 antara orang pertama GOLKAR dan orang yang tersisihkan dari GOLKAR. Mungkinkan prediksi yang sakit hati akan menjadi pemenang dan tersenyum nanti, ataukah orang yang menang tetap menjadi pemenang?? Hanya 2014 nanti yang akan jadi saksi pembuktian dua sosok kuat ini. Walaupun tidak menutup kemungkinan penguasa sekarang akan memberikan kesempatan kader demokrat Anas Urbaningrum menjadi suksesor selanjutnya, namun melihat kekuatan Demokrat saat ini mungkin tidak akan memberi jaminan menjadi ancaman kuat bagi Ichal dan Surya Paloh. Kita lihat saja ketiga orang hebat ini beradu strategi dalam perebutan kursi pertama di Republik Indonesia.
Continue reading Kalo Politisi Sakit Hati (2010)

Guru atau Pengajar

Pengajar disekolah adalah guru, ayah disekolah adalah guru kemudian ibu disekolah adalah guru dan semua itu disebut orang tua disekolah adalah guru. Semua itu sudah menjadi pepatah dari zaman kemerdekaan bahkan sebelumnya, namun adakah yang pernah menyebut sahabat murid disekolah adalah guru? Pengalaman menjadi siswa selama 12 tahun tak terdengar sebutan itu, atau mungkin memang guru hanya menjadi tetua dan yang harus dicontoh oleh siswa-siswanya? Sedikit kita bercerita tentang seorang guru yang selalu terlihat pintar, cerdas dan lebih segalanya dari siswa. Terdapat banyak kasus disaat siswa tidak menyukai salah satu pelajaran karena cara mengajar guru tidak sesuai dengan apa yang ingin difahami siswa, namun tidak sedikit juga siswa yang hanya mengikuti apa yang diinginkan guru. Alasannya hanya karena nilai, kemudian alasan selanjutnya adalah karena takut dilaporkan kepada orang tua siswanya. Mari kita sisihkan dahulu cerita diatas, karena akan menjadi kesimpulan pada tulisan ini. Pernahkah kita coba menjadikan siswa sebagai sahabat kita (anggap kita adalah guru) didalam kelas? Pernahkah kita mengajak siswa untuk menggunakan metode pendekantan personal agar siswa memiliki daya juang tambahan? Kembali pada pengalaman pribadi, jawabannya tidak. Banyak keluhan yang dikatakan para siswa kalau guru hanya menjadi pengatur dan tak jarang menjadi musuh kebahagiaan. Agak aneh dengan ungkapan “musuh kebahagiaan”? nah mungkin kita semua pernah mengalami disaat metode bermain sambil belajar menjadi ujian atau “kuis”, sepertinya para siswa ingin diberi pemahaman yang benar-benar mereka akan fahami dan bukan mereka ketahui saja. Hanya sebatas pengajar saja tidak akan cukup bagi manusia menjadi seorang guru, tapi menjadi sahabat bagi siswa akan sangat berarti dan dihargai oleh siswa. Pernahkah berfikir untuk memberikan tugas dikelas dengan diiringi musik? Mungkin guru Bahasa inggris sering melakukannya untuk metode pengajaran “listening”, tapi bagaimana dengan yang lainnya? Sepertinya belum ada ya? Semoga akan ada yang memulainya. Ingat dengan kata-kata “jaga nama baik sekolah”? selalu diucapkan setiap hari senin oleh pembina upacara, namun apa ada kata-kata yang diungkapkan seperti, “jangan nama baik teman sendiri”? coba kita ingat lagi dalam setiap waktu kita disekolah. Rata-rata yang hanya dijaga adalah nama baik sekolah, namun belum ada yang seperti itu. Sahabat adalah orang yang akan selalu menjaga ucapannya agar sahabatnya tidak tersinggung ataupun marah, bila marah maka dengan cara apapun seorang sahabat akan memberikan keceriaan untuk menutupi semua itu. Sahabat akan senantiasa memberikan pemahaman yang luar biasa dengan caranya sendiri, dan akhirnya akan menjadi perpaduan yang istimewa dan pengaruh yang dahsyat. Coba kita samakan dengan sosok bernama guru. Seringkali guru hanya bisa memerintah kita dengan caranya sendiri, menjelaskan dengan pemahamannya sendiri, kemudian memberikan ujian atau test dengan meyakinkan dirinya sendiri bahwa para siswa telah mengerti. Namun apabila kita tanya pada setiap siswa, pastinya jawaban mereka hanya sebatas “iya pak!!!”. Cukup dengan hal itupun kita telah mengetahui bagaimana tersiksanya seorang siswa dengan cara seperti itu. Kita belokan sejenak pada cara yang diterapkan oleh orang-orang atau pengajar Bimbel (Bimbingan belajar) dilembaga apapun. Mereka memiliki cara khusus dengan mendekatkan diri mereka pada setiap siswanya, bukan sebuh alasan bila hanya mengatakan kalau kuota siswa dalam sekelah banyak. Itu hanya menjadi alasan yang sangat klasik dari setiap orang, namun apakan ada yang memiliki gagasan-gagasan yang ideal. Sepertinya calon-calon guru yang hari ini masih menjadi mahasiswa akan tahu jawabannya, calon guru ini lebih mengetahui cara seperti apa yang terbaik bagi siswa dalam belajar. Mereka akan membuat dirinya menjadi sahabat terbaik bagi siswa-siswanya, tak heran bila banyak sekali orang menjadi guru baru namun diberikan posisi sebagai pengganti. Semoaga tidak ada lagi yang menjadikan jiwa guru hanya sebagai pengajar saja, menjaga perkataan akan sangat berpengaruh bagi semua hal yang akan disampaikan.
Continue reading Guru atau Pengajar

Kasih, Ini Karyaku

Aku masih berdiri menghadap jendela yang penuh dengan orang-orang yang menghadap pada seorang lekaki berkemeja dan berdasi, semua orang begitu menghormati dan mendengarkan semua hal yang ia bicarakan didepan kelas. Terkadang aku iri dengan mereka yang bias santai duduk diatas kursi yang nyaman, mereka mendengarkan dengan penuh konsentrasi sambil meletakkan tangan mereka diatas meja yang menempel pada kursi duduknya. Seringkali orang-orang didalam melihatku dari dalam, merasa iba dan kasihan melihatku. Terkadang lelaki itu melihat dan tersenyum padaku, namun dari banyaknya orang disana, hanya seorang perempuan berjilbab yang tak mau menoleh keluar melihatku. Namanya Cita, seorang mahasiswi yang lembut dan sangat tau arti kesopanan, namun aku mengecewakannya sampai tak ada lagi sapaan yang lembut bagiku. Beberapa waktu lalu, tepatnya diawal tahun. Awal cerita pertemuanku dengan Cita, gadis yang menjadi pujaan hati dan tujuan hidupku….. Sore itu, keringatku masih sangat terasa basah ditambah suaraku yang mulai habis setelah turun naik angkutan umum dan bis untuk menghibur para penumpang. Aku adalah Raga seorang musisi yang tak pernah peduli dengan besarnya upah yang diberi pendengar padaku, alasannya karena aku hanyalah seorang musisi jalanan. Bandung adalah daerah yang luas, bebas dan menyenangkan. Bagiku Bandung adalah surganya para musisi sepertiku, selalu bias mengeksplorasi kemampuanku karena taka da hambatan yang membuat para musisi untuk berkarya. Ya walaupun hanya berkarya lewat bis atau angkutan umum, namun aku bangga dengan pencapaianku yang selalu ditunggu oleh para penumpang untuk menghibur selama perjalannya sampai tujuan. Aku memang tak seperti musisi lainnya yang menghibur penumpang dengan berkelompok, contohnya kelompok yang memakai gitar, biola, mini drum ataupun tape recorder. Aku hanya mengandalkan gitar bututku untuk menghibur para penumpang, gitar butut yang diberikan ayah saat masih ada didunia. Walau sudah butut, namun aku akan memakainya sampai aku bisa membuat makam ayah lebih indah seperti yang dilakukan orang-orang terhadap makam orang yang sudah meninggal. Kehidupanku tak semulus yang sudah diceritakan diatas, karena hidupku dipenuhi oleh pergaulan-pergaulan yang diluar batas. Ya ku akui, aku bukanlah orang yang sehat secara jasmani apalagi rohani. Aku seorang muslim jum’at dan hari raya, karena selain 2 hal itu aku bukanlah muslim. Setengah dari penghasilanku mengamen selalu ku belikan air pelepas beban, itupun tak sendiri karena aku memiliki banyak teman yang setia. Setelah lelah mengamen, aku pulang kegubuk tua yang aku sewa dari penduduk daerah ini. Terhitung murah dibandingkan dengan kontrakan-kontrakan lainnya, namun bukan karena murah tapi pemilik sangat mengerti dengan kondisi kehidupanku. Setiap jam 10 malam, aku keluar rumah dan berkumpul dengan teman-teman. Ku keluarkan uang untuk membeli air pelepas beban itu, memang setiap malam tak lebih dari 2-3 botol yang kami beli untuk pelepas penat selama seharian naik turn bis untuk mengamen. Semalam suntuk kami mengobrol, bernyanyi, saling mengejek dan bercerita sampai semua air dalam botol itu telah habis. Ya aku memang seorang pemabuk, namun bukan pemabuk berat seperti orang-orang. Aku masih bisa berbicara dengan baik setelah minum, bahkan tak banyak orang yang mengetahui aku mabuk tapi aroma mulutku saja yang membuat orang sedikit takut kepadaku dimalam hari. Aku berjalan diantara gang-gang yang sempit menuju rumah kontrakanku, terasa sangat jauh dalam keadaanku seperti ini. Aku duduk dipelataran rumah berpintu satu ini, aku hanya berfikir kapan tuhan memberikan semua keadilan bagiku. Aku akan selalu menantang apa yang tuhan berikan padaku, rasa tak percayapun selalu ada saat tuhan mengambil satu-satunya orang yang kumiliki didunia ini. “aku tak akan pernah percaya pada-Mu tuhan, sebelum Kau memberikan semua keadilan padaku…”, ungkapku. Namun sebelum sampai pada kasur kapuk yang nyaman didalam rumahku, dunia terasa sangat gelap dan indah untuk ku tempati. Tak seperti biasanya tidurku kali ini sangat nyaman, mimpiku sangat indah. Dari jauh aku melihat seorang perempuan dari gelapnya mimpi, perempuan itu mengenakan pakaian putih yang disebut mukena duduk diatas sejadah yang indah. Cahaya itu mengelilingi tubuhnya, sedangkan gelap tetap ada disekitarku. Aku hanya berfikir, apa dia dewi yang turun dari langit seperti film-film yang selalu aku tonton ditelevisi. Kebingungan ini membuatku mengumpulkan semua keberanian untuk mendekatinya, namun saat akan menepuk pundaknya, ia tiba-tiba hilang dan berubah menjadi seorang kakek tua yang tersenyum. “de bangun, kita shalat shubuh berjama’ah di mushala.”, ajaknya. Aku tiba-tiba terbangun dengan mataku yang masih ling-lung, “oh iya bah, ntar Raga nyusul.”, jawabku. Namun tak berarti aku akan menyusul ke mushala, itu hanya alasan yang sering aku berikan pada abah pemilik kontrakan. Abah tau kalau aku tak akan mau menyusul, namun Abah tak habis kesabaran untuk selalu membangunkanku saat shubuh. Abah seperti pengganti ayah, ya pengganti yang sangat pantas karena perhatiannya begitu besar. Apalagi Abah tinggal sendirian dan mengurusi semua kontrakan sendirian karena anak-anaknya telah berkeluarga, sedangkan Ambu (istri Abah) sudah meninggal 2 tahun yang lalu. Terkadang aku membantu bila Abah menyuruh, dan Abahpun selalu memberikan uang rokok yang setiap kali aku tolak. Akupun tak pernah sungkan dan menolak bisa Abah meminta bantuanku, dan itulah alasannya mengapa Abah mengizinkanku tinggal dikontrakan ini. Aku buka pintu rumah, terlihat berantakan dan kotor karena sudah lama tak ku bersihkan. Rasa kantukpun hilang seketika saat melihat rumah yang nyaman ini seperti terminal bis. Ku cuci muka sampai rambutku ini basah, lalu mengambil sapu dan lap pel. Sampai pada saatnya matahari mulai tersenyum padaku, Abah pulang dari mushala dan memberikan senyumannya. “tumben de ngepel, mau ada tamu ya??”, Tanya abah. “ah ga juga bah, kotor aja keliatannya. Masa rumah mau disamain kaya terminal.”, ungkapku. Abah malah tertawa karena ungkapanku tadi, namun bukannya terus berjalan kerumahnya, malah berjalan menghampiriku. “ntar ngopi dirumah Abah ya de, sebelum ade berangkat kerja.”, ucapnya. “ya Abah ngejek nih ngomong kerja, hhee iya bah siap. Kopi susu ya..”, tawarku. “iya ntar Abah kasih sama rokoknya.”, sambil berlalu. ‘kayanya ga ada lagi dah yang bisa ngalahin baiknya empunya kontrakan di Bandung selain Abah’, pikirku. Aku bergegas mandi dan memakai kostum kebangganku, ditambah switer dan kaca mata pembantu penglihatan membuat aku seperti penyanyi-penyayi di tv. Sepatu tentunya tak akan lupa ku kenakan, jam tangan hitam butut ini jadi jimat keberuntunganku saat ngamen. Setelah siap semuanya, aku berjalan menuju kearah rumah Abah di ujung kontrakan ini. Terlihat Mang Agus sedang asik ngobrol dengan Abah, aku hanya tersenyum dan sedikit nyeletuk tentang kopi yang dijanjikan Abah. “bah yang angetnya udah ada??hee”, ungkapku. “bikin aja sendiri de, didapur ya…”, ujar Abah. Yaaa bukannya dibikinin malah suruh bikin sendiri, tapi ga apa deh biasanya suka ada dikit makanan didapur Abah. Biar aku makan dulu didalem, ga akan ketauan ini sama Abah. Sepertinya ini selalu jadi kebiasaanku, kalau disuruh sama Abah pasti aku ngutilin makanan dikulkas dapur. Saatku keluar, Mang Agus sudah sibuk memotongi rumput-rumput dihalaman Abah sedangkan Abah memegang benda elektronik yang aku tebak keluaran baru. Benerkan tablet, merknyapun bukan asal china ataupun Negara asia lainnya. Pokonya merk mahal yang ga mungkin aku beli dari penghasilanku selama sebulan. Gaya banget nih juragan kontrakan sampai bisa beli tablet kaya gitu, aku berjalan menghampiri Abah sambil sedikit mengejeknya. “baru tuh bah??ga dikenalin..??”, tanyaku. “iya de, dikasih sama anak Abah yang di Purwakarta. Katanya biar teleponnya bisa sambil liat muka Abah.”, ungkapnya sambil melihat lihat barang yang selalu ia pegang dari tadi.
Continue reading Kasih, Ini Karyaku

Atikah Tak Gila

Siang itu, seorang ibu berlari menghindari keramaian orang-orang ditengah-tengah pasar. Membawa dompet dalam genggaman, memegang erat ranjang plastik berisi belanjaan yang hampir keluar dari tempatnya. Melewati teriknya siang, hembusan debu jalanan yang sudah tak bias dikompromi lagi oleh penyegar udara dalam tubuh. Semua orang tak ada yang tahu mengapa wanita separuh baya ini berlari, hanya sapaan orang-orang yang sedikit ejekan memperlakukannya dengan hina. Entah mengapa wanita separuh baya ini diperlakukan layaknya manusia yang hina, namun wanita ini hanya memberikan senyuman kecil pada semua orang. Tujuannya adalah sebuah gubuk kecil yang hampir rubuh, hidup sendiri dan tak pernah ada orang yang mengajaknya bercengkrama layaknya tetangga yang baik. Sewajarnya kehidupan manusia itu diberikan kebebasan untuk berinteraksi dengan semua orang, namun wanita ini tak terlalu mempedulikan dengan apa yang dialaminya selama beberapa tahun terakhir dalam hidupnya. Atikah namanya, seorang wanita yang setengah tak sadar, dan ditinggalkan oleh seluruh keluarganya. Bukan karena ia gila, namun ia hanya terlalu berimajinasi tinggi dimasa lalunya. Kini Atikah berumur 46 tahun, memiliki 2 anak yang mulai tumbuh dewasa dalam lingkungan yang sedikit terasingkan. Tapi kini Atikah hanya hidup sendirian, bukan karena keluarganya menyingkir dari langkah hidupnya namun karena Atikah yang tak sengaja terhindar dari kebahagian berkumpul satu atap dengan keluarganya. Kejadiannya terjadi beberapa tahun yang lalu, saat itu Atikah hanya bisa bersedih dalam hati. Bukan berarti tak dapat mengungkapkan kesedihan, namun Atikah merasa kebingungan dengan tingkah semua orang yang menangisi seorang nenek tua rentak yang terbaring ditengah rumah ditutupi oleh kain selendang dan terbungkus kain putih. Ia kebingungan sampai-sampai bertanya pada anak perempuannya, “mengapa semua orang menangis neng???”, Tanya Atikah. Namun anak perempuannya hanya bisa menjawab dengan tangisannya yang semakin keras. Hari itu tak banyak orang yang mengantar seorang nenek yang Atikah piker aneh dibungkus dengan kain putih lalu ditandu keluar rumah, atikah hanya berfikir nenek itu diantar jalan-jalan karena sudah tua. Namun beberapa saat kemudian, Atikah menangis dengan keras dan membungkam semua orang yang mengantar nenek itu ke pemakaman. Entah apa alasannya Atikah menangis sangat keras, namun yang ia pikirkan hanya rasa belas kasihan orang-orang padanya dan akhirnya akan memberikan uang atas ketidak mapuannya menahan tangis. Sepanjang jalan pulang dari pemakaman, Atikah terus menghitung berapa uang yang ia dapat dari pekerjaan yang mendadak ia lakukan dipemakaman tadi. “wah dapat 17.200, cukup sepertinya untuk membeli tas belanja.”, pikirnya. Sedangkan seluruh keluarga tak bisa mengangkat kepalanya, wajah mereka masih terlihat basah dari sisa-sisa tangisan sepanjang jalan menuju pemakaman. Keesokan harinya, Atikah bangun sangat pagi sebelum anak-anaknya bangun menuju pasar untuk belanja kebutuhan dapur. Setiap hari Atikah melakukan hal ini, meskipun anak-anaknya tau namun mereka hanya membiarkan Atikah untuk berbuat semaunya. Pagi-pagi sekali Atikah sudah menyusuri jalanan sawah yang becek bekas hujan kemarin, namun itu bukanlah halangan yang bisa membuat atikah berhenti dari tujuannya. “ah ini sudah biasa, lagi pula aku tak pernah memakai sandal yang bagus.”, ucapnya. Sesekali orang-orang yang menjaga sawah mengolok-olok dia, namun Atikah memiliki jurus khusus agar olok-olok itu berhenti dengan melempari orang-orang dengan batu. Kemudian, ia melihat gerbang pasar yang kumuh sudah terlihat sangat indah. “belanja belanja…”, ucapnya. Ia mulai menyusuri gelapnya pasar, membawa tas kucel untuk belanja dan menempatkan semua belanjaan kedalam tas. Ia mengambil seluruh belanjaannya, namun hanya belanjaan yang tertata diatas meja yang bisa ia dapatkan karena belanja ditoko-toko tidak bisa ia lakukan. Atikah cukup mengambil apa yang ia butuhkan, ia ambil sayur-sayuran kadang daging ayam ataupun ikan kemudian berlalu pergi. Atikah tak pernah sekalipun membayar apa yang ia ambil, dan para pedagangpun tak pernah menghiraukan apa yang Atikah ambil dari dagangan mereka. Para pedagang dipasar memang telah mengetahui kondisi Atikah seperti itu, namun terkadang Atikah mendapatkan bentakan dari para pedagang bila dagangan yang Atikah ambil terlalu banyak. Saat itu Atikah mengambil daging ayam yang sudah bersih terpotong untuk pembeli yang telah lama menunggu, “hei wanita gila, pergi sana cari daging yang lain!!!”, bentak pedagang daging. Namun atikah hanya tersenyum dan berlari membawa daging ayam itu.
Continue reading Atikah Tak Gila

tuhan, aku tetap marah

Langit gelap menahan awan putih yang ingin terang dalam kesunyian malam, berniat temani bintang yang terang sendirian dalam legamnya udara kehampaan diujung penantian kematian. Disini hanya terdiam dalam gulungan rumput-rumput kering yang mati, menatap langit gelap yang tak akan pernah tampakkan cahayanya. Aku ingin terbang dan tak ingin kembali pada kehidupan, aku ingin menghilang dalam kesunyian malam dan tak ingin lagi kembali dalam keadaan ramai, aku ingin lenyap dalam kesendirian dan mati dalam kesedihan, kepenatan ini akan tetap ada sampai dunia berakhir, kehampaan ini tak akan pernah hilang sampai tuhan tau bahwa aku mengeluh pada semua takdirnya. Kenapa harus ada hidup seperti ini, hidup yang ku anggap kotoran yang terinjak-injak oleh manusia dan dilalap oleh hembusan angin yang melemparnya jauh hingga mengering. Hidup ini tak pernah baik untukku tuhan, aku mengeluh dengan semua keadaan yang mulai tak menguntungkan bagiku. Mengapa kau ciptakan dan lahirkan aku melalui seorang wanita yang hanya akan diberi rasa sakit olehmu, mengapa tak kau cabut saja nyawaku agar semua selesai dan aku akan benar-benar bicara denganmu tentang apa yang terjadi pada wanita yang melahirkanku. Buat apa aku berjalan dengan banyak duri seperti ini bila kau tak memberiku sedikit saja pijakan yang membuatku nyaman berdiri diatasnya, kau hanya memikirkan kepuasan melihat salah satu makhlukmu terus mengeluh tanpa henti padamu. Mungkin kini kau sedang tertawa dan tak akan merubah semua kepenatan ini.
Continue reading tuhan, aku tetap marah

tuhan, aku marah

Nyatanya, aku tak sekuat yang Kau berikan tuhan. Aku masih terlalu lemah untuk diberikan semua tantangan ini, karena aku merasa sudah ini diluar kemampuanku menjadi seorang manusia tanpa ayah. Berikan aku tantangan lain, maka aku senantiasa akan bersyukur dengan apa yang Kau berikan. Tapi jangan ini, aku belum sanggup menghadapi keangkuhan seorang perempuan angkuh ciptaan-Mu. Wanita angkuh yang akan selalu memperbudak ibuku satu-satunya, apakah akan terus seperti ini? Mengapa aku tidak dilahirkan menjadi seorang pemberontak dalah hangatnya duniaku. Sudahkah Kau menilai bahwa aku tak akan sekuat yang kau berikan jalan semudah ini, mungkinkah Kau akan memberikan tantangan yang lebih bisa ku selesaikan dari pada ini. Aku adalah manusia yang dibesarkan dengan kedewasaan setiap orang, namun aku tak pernah didewasakan oleh yang membesarkanku selama ini. Ini tidak seimbang tuhan, Kau mengambilnya saat aku tak mengerti menjadi seorang kepala keluarga. Berikan aku jalan yang dapat aku lalui dengan kemampuanku, karena aku akan sangat meyakini seluruh tenaga dan kemampuanku untuk menyeesaikan semuanya dengan kedewasaan yang aku miliki. Tidakkah Kau bermaksud untuk membuat aku tambah berbesar diri? Semua orang berjalan bersama ayahnya, namun aku hanya berjalan dengan seorang bocah kecil yang harus ku beri contoh dengan sebaik-baiknya seorang kakak dan kepala keluarga. Sungguh Kau maha mengetahui dan maha perencana setiap makhluk yang setiap waktu kau ciptakan, namun aku akan terus mengeluh disaat ku tak bisa dekat dengan-Mu dengan cara apapun. Tuhan, taukah kau satu hal yang tak pernah aku miliki sampai saat ini? Kebahagiaan memiliki keluarga yang utuh dan lengkap, namun aku tau Kau sangat mengetahui semua yang aku lewati. Tuhan, aku marah dan merasa kesal tak bisa mendekatiMu dengan cara orang ain mendekatiMu. Aku kecewa dengan keberadaanku sebagai manusia yang tak bisa menjaganya, aku jauh tuhan dan Kau lebih dekat dengannya. Tak bisakah Kau memberikan ia kesabaran sampai pada waktunya? Tak bisakah Kau berikan tenggang waktu dimana ia tak akan merasa sakit seperti sekarang? Cobalah tuhan, aku tau Kau maha segalanya, bahkan maha dari segala-galanya.
Continue reading tuhan, aku marah

Friday, 22 March 2013