Wednesday, 27 March 2013

Guru atau Pengajar

Pengajar disekolah adalah guru, ayah disekolah adalah guru kemudian ibu disekolah adalah guru dan semua itu disebut orang tua disekolah adalah guru. Semua itu sudah menjadi pepatah dari zaman kemerdekaan bahkan sebelumnya, namun adakah yang pernah menyebut sahabat murid disekolah adalah guru? Pengalaman menjadi siswa selama 12 tahun tak terdengar sebutan itu, atau mungkin memang guru hanya menjadi tetua dan yang harus dicontoh oleh siswa-siswanya? Sedikit kita bercerita tentang seorang guru yang selalu terlihat pintar, cerdas dan lebih segalanya dari siswa. Terdapat banyak kasus disaat siswa tidak menyukai salah satu pelajaran karena cara mengajar guru tidak sesuai dengan apa yang ingin difahami siswa, namun tidak sedikit juga siswa yang hanya mengikuti apa yang diinginkan guru. Alasannya hanya karena nilai, kemudian alasan selanjutnya adalah karena takut dilaporkan kepada orang tua siswanya. Mari kita sisihkan dahulu cerita diatas, karena akan menjadi kesimpulan pada tulisan ini. Pernahkah kita coba menjadikan siswa sebagai sahabat kita (anggap kita adalah guru) didalam kelas? Pernahkah kita mengajak siswa untuk menggunakan metode pendekantan personal agar siswa memiliki daya juang tambahan? Kembali pada pengalaman pribadi, jawabannya tidak. Banyak keluhan yang dikatakan para siswa kalau guru hanya menjadi pengatur dan tak jarang menjadi musuh kebahagiaan. Agak aneh dengan ungkapan “musuh kebahagiaan”? nah mungkin kita semua pernah mengalami disaat metode bermain sambil belajar menjadi ujian atau “kuis”, sepertinya para siswa ingin diberi pemahaman yang benar-benar mereka akan fahami dan bukan mereka ketahui saja. Hanya sebatas pengajar saja tidak akan cukup bagi manusia menjadi seorang guru, tapi menjadi sahabat bagi siswa akan sangat berarti dan dihargai oleh siswa. Pernahkah berfikir untuk memberikan tugas dikelas dengan diiringi musik? Mungkin guru Bahasa inggris sering melakukannya untuk metode pengajaran “listening”, tapi bagaimana dengan yang lainnya? Sepertinya belum ada ya? Semoga akan ada yang memulainya. Ingat dengan kata-kata “jaga nama baik sekolah”? selalu diucapkan setiap hari senin oleh pembina upacara, namun apa ada kata-kata yang diungkapkan seperti, “jangan nama baik teman sendiri”? coba kita ingat lagi dalam setiap waktu kita disekolah. Rata-rata yang hanya dijaga adalah nama baik sekolah, namun belum ada yang seperti itu. Sahabat adalah orang yang akan selalu menjaga ucapannya agar sahabatnya tidak tersinggung ataupun marah, bila marah maka dengan cara apapun seorang sahabat akan memberikan keceriaan untuk menutupi semua itu. Sahabat akan senantiasa memberikan pemahaman yang luar biasa dengan caranya sendiri, dan akhirnya akan menjadi perpaduan yang istimewa dan pengaruh yang dahsyat. Coba kita samakan dengan sosok bernama guru. Seringkali guru hanya bisa memerintah kita dengan caranya sendiri, menjelaskan dengan pemahamannya sendiri, kemudian memberikan ujian atau test dengan meyakinkan dirinya sendiri bahwa para siswa telah mengerti. Namun apabila kita tanya pada setiap siswa, pastinya jawaban mereka hanya sebatas “iya pak!!!”. Cukup dengan hal itupun kita telah mengetahui bagaimana tersiksanya seorang siswa dengan cara seperti itu. Kita belokan sejenak pada cara yang diterapkan oleh orang-orang atau pengajar Bimbel (Bimbingan belajar) dilembaga apapun. Mereka memiliki cara khusus dengan mendekatkan diri mereka pada setiap siswanya, bukan sebuh alasan bila hanya mengatakan kalau kuota siswa dalam sekelah banyak. Itu hanya menjadi alasan yang sangat klasik dari setiap orang, namun apakan ada yang memiliki gagasan-gagasan yang ideal. Sepertinya calon-calon guru yang hari ini masih menjadi mahasiswa akan tahu jawabannya, calon guru ini lebih mengetahui cara seperti apa yang terbaik bagi siswa dalam belajar. Mereka akan membuat dirinya menjadi sahabat terbaik bagi siswa-siswanya, tak heran bila banyak sekali orang menjadi guru baru namun diberikan posisi sebagai pengganti. Semoaga tidak ada lagi yang menjadikan jiwa guru hanya sebagai pengajar saja, menjaga perkataan akan sangat berpengaruh bagi semua hal yang akan disampaikan.

0 Comments:

Post a Comment